Mohon tunggu...
Tokomainan Online
Tokomainan Online Mohon Tunggu... -

Perumahan Raffles Hills Blok N2B No. 7 Cibubur, Depok 16954.\r\nTelp : 021-45448311, 021-33583511 (Flexy)\r\nTelp : 08161172836 (Matrix)\r\nSMS : 087876141957,\r\nFax : 021-8456390\r\nPIN BB : 2262e7ff \r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

Pasar Online Vs Pasar Tradisional (was: Zamannya Pasar Online)

11 April 2011   00:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:56 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Saat ini Zamannya Pasar Online Bung!!… itu adalah kata-kata yang kerap kita dengar dalam lima tahun terakhir ini. Mulai dari Baju, Mainan, Buku Cerita, Sepatu, Jual Beli Mobil, Sparepart sampai Somai… ya somai yang secara tradisional dijual direstoran atau digerobak dorong dan sepeda, sekarang juga sudah dijual secara online.

Jadi benar juga sebuah tag line yang berkata ‘Dunia dalam gengaman anda’, semua bisa diketahui dan didapatkan secara online, selama anda memiliki gadget untuk dapat terhubung ke Internet.

Bagi anda yang belum pernah berbelanja online, mungkin bisa dibaca salah satu tulisan saya yang berjudul Tips Berbelanja Online Secara Aman . Ada 6 hal yang perlu diperhatikan disana, salah satunya adalah strategi jemput bola yang juga berkembang saat ini dan dilakukan oleh Pasar Online adalah Cash on Delivery atau Bayar Tunai saat barang sampai. Ini adalah salah satu cara sangat efektif yang bisa dilakukan pasar online untuk dapat head-to-head secara langsung dengan pedagang yang sama yang bergerak di pasar tradisional. Ya, karena apa yang kita lihat di gambar atau photo terkadang bukanlah bukti fisiknya langsung. Tidak dapat dipungkiri banyak customer yang ingin menggunakan indera perabanya yang lain dalam menentukan apakah barang tersebut sesuai dengan yang dia inginkan atau tidak. Dan dengan adanya Cash on Delivery, Pedagang yang bergerak di pasar online sudah terlihat menjangkau sedikit lebih jauh.

Ya … Pedangang Pasar Online yang mengadopsi sistem Cash On Delivery dapat dikatakan sebagai pedagang yang menjangkau lebih jauh dan berpotensi lebih baik dibanding pedagang pasar tradisional. Cakupan pemasarannya lebih luas (karena berbasis internet dan tidak terpatok pada satu lokasi), biaya masuk dan keluar yang lebih ringan (ini adalah salah satu alasan mengapa lebih banyak orang mencoba berusaha di internet dibanding didunia nyata), overhead costnya lebih ringan (ini adalah salah satu keunggulan pasar online) karena sering kali dapat beroperasi dengan inventory yang sedikit atau bahkan tidak sama sekali.

Tetapi apakah dengan semua keunggulan pasar online ini akan serta merta mematikan pasar tradisional? Jawabnya sederhana, sudah pasti tidak, setidaknya tidak untuk 10 tahun mendatang. Karena masih saja ada orang-orang yang ingin berdesak-desakan saat mencari barang yang diinginkannya, kata-kata malu bertanya sesat dijalan mungkin salah satu justifikasi dari belanja di pasar tradisional juga, soalnya kalo sudah tanya dan nyari di google tapi tetap nggak nemu juga, ya mau nggak mau nanya sama tukang parkir atau Pak Satpam yang kerja di Pasar Tradisional kan? hehehe…, juga karena mungkin kita terbiasa dengan bekerja keras (bukan berkerja pintar)…YA! , kelihatannya ada sesuatu yang salah kalau kita berhasil menemukan sesuatu tanpa bekerja keras dan mengeluarkan keringat, ya seperti berdesak-desakan tadi dan tarik urat leher nawar harga dipasar tradisional.... percaya atau tidak, saya adalah salah satu orang tersebut, khususnya saat nawar ikan segar di Ancol saat weekend pagi hari atau juga belanja kebutuhan mingguan di pasar Kramat Jati.

So, the choice is yours. Tapi bagi saya Cash on Delivery, setidaknya memberikan kepada saya suatu jawaban lebih untuk masalah kepercayaan dan kepuasan dari sebuah Pasar Online.

Salam,
__________________
TokoMainanOnline; YM: tokomainan@yahoo.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun