Ketiga, Muhasabah akan meringankan hisab kelak di hari Qiyamat sebagaimana diisyaratkan dalam hadits Rosulullah SAW diatas. Dengan Muhasabah seseorang sejatinya melakukan hisab pendahuluan (menghitung, mengevaluasi segala amal perbuatannya) di dunia.
Dalam kaitan ini Muhammad Jamaluddin al-Qassimi didalam kitab Mau'izatul Mukminin min Ihya 'Ulumiddin mengatakan, bahwa siapa pun yang introspeksi diri sebelum dihakimi, maka perhitungannya di hari kiamat akan menjadi lebih ringan, jawabannya akan siap ketika ditanya, dan akhir dan kembalinya akan menjadi baik. Siapa pun yang tidak introspeksi diri, maka penyesalan akan terus ada dalam dirinya, dan ia akan berdiri lama di padang mahsyar. Â
Keempat, Muhasabah akan menghadirkan ketenangan bathin sekaligus kesehatan hati dan mental karena melalui Musahabah setiap muslim/muslimah sesungguhnya senantiasa mendekatkan jarak dirinya dengan Allah SWT, sumber segala ketenangan, ketentraman dan kedamaian bathiniyah. Â
Terakhir, oleh sebab setiap orang adalah bagian dari entitas sosial, maka Muhasabah juga dengan sendirinya akan memberi energi dan pengaruh positif terhadap lingkungan kehidupan sosial. Muhasabah yang dilakukan setiap individu muslim akan melahirkan perbaikan kualitas interaksi dan tata pergaulan sosial (hablun minannas) dari waktu ke waktu.
Wallahu a'lam Bishawab.
Artikel terkait:Â https://www.kompasiana.com/www.tisna_1965.com/661bc87ade948f29557250b2/halal-bihalal-dan-relaksasi-politik
Artikel terkait:Â https://www.kompasiana.com/www.tisna_1965.com/6618b07dc57afb21ae29b6b2/merawat-kesinambungan-spirit-ramadan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H