Tiba waktunya untuk gunakan hak pilih kita
Salurkan aspirasi bersama demi bangsa
Teguh percaya suara kita sangat berharga
Menentukan arah masa depan IndonesiaLangsung umum bebas rahasia
Jujur dan adil
Sebagai sarana integrasi bangsaAyo rakyat Indonesia
Bersatu langkahkan kaki
Menuju bilik suara
Rabu 14 Februari
Ayo rakyat Indonesia
Beri kontribusi nyata
Raih asa bersama
Kita memilih untuk Indonesia
Ya, tinggal dua hari lagi terhitung sejak sekarang kita akan menggunakan hak pilih, hak konstitusional sebagai warga negara berdaulat. Dan seperti diingatkan lirik lagu Jingel Pemilu 2024 diatas, memilih pada dasarnya merupakan salah satu wujud penyaluran aspirasi bersama untuk kepentingan keberlanjutan dan masa depan bangsa. Setiap suara sangat berharga, dan karena itulah maka ia harus dijaga.
Mengapa harus dijaga? Karena berdasarkan pengalaman dan pastinya juga berdasarkan potensi yang sering terjadi dalam setiap kontestasi elektoral, suara-suara pemilih bisa hilang dan tidak bermakna, bisa terdistorsi dan jatuh pada kandidat yang tidak dikehendaki.
Atau bisa juga terjadi, "suara-suara siluman" tiba-tiba masuk ke dalam kotak suara, Â dihitung dan diadministrasikan sebagai suara yang sah. Ini yang lazim disebut sebagai penggelembungan suara.
Lantas, dimana gejala-gejala kecurangan serupa itu dan/atau varian-varian kejahatan elekoktal lainnya biasa terjadi dalam perhelatan Pemilu? Â Saya mencatat ada pada empat titik rawan seperti yang akan diuraikan berikut ini. Mari kita fahami untuk kewaspadaan dan pengawasan bersama demi Pemilu yang fair, berintegritas dan terhormat.
Titik rawan pertama dimana kecurangan-kecurangan Pemilu potensial dan sering terjadi adalah pada hari dan tanggal pencoblosan atau pemungutan suara. Beberapa modus kecurangan yang banyak ditemukan pada tahapan ini dan penting untuk diawasi bersama antara lain sebagai berikut.