Limbung. Inilah kondisi PDIP sejak kepastian bahwa Jokowi akhirnya bersama dan mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 muncul dan tidak bisa lagi dibantah dengan cara apapun, oleh siapapun.
Hari-hari kemudian dalam perjalanan menapaki kontestasi Pilpres, situasi ini dengan sendirinya memengaruhi performa pasangan Ganjar-Mahfud yang diusung PDIP bersama partai-partai koalisinya.
Pasangan Ganjar-Mahfud nampak gamang menghadapi fakta politik elektoral, bahwa Jokowi benar-benar sudah berada di kubu rivalnya, Prabowo-Gibran. Dan efek elektoralnya mulai terasa dalam beberapa pekan terakhir berupa menurunnya angka elektabilitas Ganjar-Mahfud berdasarkan temuan sejumlah lembaga survei.
Dalam situasi gamang itu, beberapa hari terakhir sejumlah elit PDIP mencoba menetralisir situasi melalui pernyataan-pernyataan bahwa Jokowi seakan masih mendukung Ganjar-Mahfud. Salah satunya diungkapkan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah, yang mengatakan bahwa pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud merupakan penerus ideologis Presiden RI Joko Widodo (antaranews.com, 12/12).
Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud sekaligus Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto bahkan meyakini Jokowi akan membantu pemenangan capresnya di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo (tribuntrends.com, 17/12).
Tentu saja, klaim-klaim sepihak itu dengan lugas dan mudah pastinya dicounter oleh Tim Pemenangan Prabowo-Gibran. Publik sendiri nampaknya sudah selesai dengan urusan saling klaim dukungan Jokowi antara Paslon Ganjar-Mahfud dan Prabow-Gibran ini.
Hanya orang tua bodoh saja yang tidak akan memberikan dukungan penuh kepada anaknya yang sedang bertarung di medan sengit kontestasi. Apalagi ini bukan kontestasi biasa, bukan lomba balap karung atau hafalan nama-nama ikan. Ini kontestasi merebut posisi politik tertinggi di republik ini. Jadi, imposible Jokowi mendukung Ganjar-Mahfud dan membiarkan putranya bertarung sendirian. Â
Mengapa PDIP dan Koalisinya Gamang?
Lantas mengapa PDIP dan partai-partai koalisi pendukung Ganjar-Mahfud nampak gamang, dan seperti kehilangan cara untuk bertarung all out memenangi kontestasi?
Sekali lagi, bukti kegamangan ini terkonfirmasi melalui klaim-klaim sepihak dukungan Jokowi pada Ganjar-Mahfud yang masih terus saja dilakukan. Padahal di sisi lain, bahkan Megawati sendiri sudah sempat marah dalam suatu acara internal Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud beberapa waktu lalu. Suatu kemarahan yang jelas-jelas diarahkan kepada Jokowi. Lihat artikel saya, "Pesan Moral Kemarahan Megawati" (Kompasiana edisi 30 November 2023).