Film bergenre parenting ini nampaknya kurang mendapat sambutan dari masyrakat secara luas, dalam masa pemutarannya baru sepekan ketika pertama tayang tanggal 13 oktober 2016 bahkan hari ini ketika saya browsing situs jadwal film ternyata film ini tidak lagi beredar. Beruntung hari Jum’at lalu masih sempat menyaksikannya di bioskop Taman Ismail Marzuki.
Sangat disayangkan, padahal film berjudul  Wonderfull Life yang memiliki tagline 'karena anak terlahir sempurna' sarat pesan terutama untuk membina hubungan yang baik antara orang tua dan anak. Terinspirasi dari buku berjudul sama dengan filmnya, kisah ini merupakan nyata yang dialami seorang perempuan bernama Amalia Prabowo.
Sinopsis :
Amalia (Atiqah Hasiholan) dibesarkan oleh keluarganya untuk menjadi pintar dan berprestasi,prinsip yang sama ia terapkan untuk Aqil (Sinyo), anak tunggalnya. Namun Aqil divonis memiliki disleksia adalah suatu kondisi ketidak mampuan seseorang yang di sebabkan oleh kesulitannya dalam membaca dan menulis yang umumnya baru diketahui ketika sang anak memasuki dunia sekolah setelah beberapa waktu.
Gejala umum yang biasa terjadi adalah ketika si penderita membaca secara lisan kerap kali ada kata-kata yang terlewat. Menambah atau terdapat penyimpangan kata, dalam mebaca pun sangat lambat, sulit mengeja dengan benar bahkan sering tertukar mengenali huruf yang hampir memiliki kemiripan seperti ‘d atau b’.
Tidak terima dengan kenyataan yang menimpa dirinya, Amalia pun mencari beragam pengobatan untuk Aqil mulai dari medis hingga alternatif. Perjalanan yang mereka lalu menghadapkan pada banyak hal yang tidak terduga. Amalia mulai mengalami konflik batinnya sendiri, traumanya, juga ujian atas statusnya sebagai seorang ibu. Hingga akhirnya Amalia hampir berhadapan dengan kemungkinan terburuk dalam hidupnya tentang buah hatinya, Aqil.
Di awal cerita sebagai penonton akan digiring dengan persepsi seorang Amalia yang ambisius bahkan terkesan egois yang membatasi ruang gerak Aqil terhadap kegemarannya, melukis.
Memang lebih baik menyaksikan film ini sampai tuntas sehingga akan ditemukan jawaban akan hal yang melatar belakangi Amalia bersikap demikian. hikmah yang bisa di petika dalam film ini adalah sebuah keikhlasan dan penerimaan terhadap apa yang telah Tuhan tetapkan untuk kita karena apa yang diberikan-Nya pastilah yang terbaik tanpa kesia-siaan.
Untuk film ini, Visinema Pictures dan Creative & Co mempercayakan Agus Makkie untuk menggarapnya. Selain itu film ini juga melibatkan Jenny Yusuf sebagai penulis skenario yang merupakan pilihan terbaik FFI pada tahun 2015 lalu, serta melibatkan Angga Dwimas Sasongko dan Rio Dewanto sebagai produser.
Meskipun kurang mendapat sambutan dari masyarakat secara umum, nyataya film ini mendapat apresiasi yang cukup baik dari pemerhati Film Indonesia. Dalam Festival Film Indonesia 2016 yang akan di selenggaran pada tanggal 06 November 2016 nanti film ini masuk nominasi dalam tiga kategori, yakni pemeran anak terbaik (Sinyo), Pemeran Utama Wanita Terbaik (Atiqah Hasiholan) dan penata efek visual terbaik (Fixit).