Dalam sebuah persahabatan memang tidak selalu berjalan mulus. Hal ini digambarkan oleh Ben (Chico Jericho) dan Jody (Rio Dewanto) dalam film Filosofi Kopi 2. Melanjutkan sekuel sebelumnya, cerita film ini diracik dengan lebih kompleks dimana dalam pemuatan ide cerita di pilih dari pemenang sayembara menulis yang mengirimkannya melalui situs resmi filosofi Kopi.
Pada sebuah kesempatan tanggal 05 Juli 2017 lalu, bertempat di XXI Plaza Indonesia bertepatan dengan gala premier dan screening fim Filosofi Kopi 2 yang turut pula di hadiri oleh para bintang pemain dan sutradaranya. Bersama team Nobar Kompasiana, Saya dan ke-9 lainnya pun dapat menyaksikan tayangan film yang pasti sudah sangat dinantikannya ini setelah rilis perdananya pada 2015 silam.
Setelah perjalanan 2 tahun menjual kopi dengan mobil VW Kombi, ketika di Bali Ben dan Jodi menghadapi jalan buntu karena ketiga pegawainya mengundurkan diri dalam waktu hampir bersamaan. Mereka pun mulai berpikir untuk kembali membangu kerajaan bisnisnya dengan membuka kembali kedai kopi yang tetap tanpa harus berpindah-pindah.
Kembali ke Jakarta, kedua sahabat itupun mulai melakukan riset untuk bisa berinovasi ditengah geliat perkembangan kedai kopi yang berdiri dengan tetap tidak melepas karakteristik Filosofi Kopi. Beruntung kedai Melawai yang dahulu mereka gunakan masih kosong, namun prosesnya semakin sulit lantaran pemilik bangunan tidak berniat untuk menyewakan, mereka bisa memilikinya kembali dengan cara membeli yang tentu saja membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Setelah berpetualang dan berkeliling mencari investor untuk kelangsungan kedai Filosofi Kopinya akhirnya kedua sahabat itu menemukan investor yang bersedia bekerja sama dengan mereka. Adalah Tarra (Luna Maya), perempuan cantik putri seorang pengusaha. Di sisi lain, Brie (Nadine Alexandra) yang direkrut Jody sebagai barista diyakini karena keterampilannya justru memicu kemarahan Ben. Disinilah bermula segala konflik serta persahabatan Ben dan Jodi di uji.
Review
Dalam cerita Filosofi Kopi 2 ini lebih kompleks, tidak lagi kisah cinta segitiga sebagaimana sekuel sebelumnya, tapi segi empat dengan kehadiran dua perempuan cantik diantara Ben dan Jody. Angga Dwimas Sasongko selaku sutradara mengemasnya dengan unsur drama yang cukup kental dengan tempo agak lambat tapi dengan penuturan cerita yang lebih segar.
Yang paling menarik dalam film Filosofi Kopi 2 ini, adalah setting lokasi di beberapa kota besar Indonesia. Salah satunya Toraja, wilayah penghasil kopi terbaik, pengambilan gambar yang sempurna oleh keindahan panoramanya. Juga kekhasan racikan kopi dari kedai Filosofi Kopi adalah quote yang diberikan Ben ketika menyuguhkan kopi kepada pelanggan. Kopi itu bukan sekedar membuat tapi ada cinta dalam setiap racikannya, dan kopi bukan sekedar untuk di rasakan tapi dinikmati. Setiap hal yang punya rasa pasti punya nyawa tagline yang terpampang dalam poster film seakan mewakili karakteristik dari Filosofi Kopi itu sendiri.
Penasaran dengan kisah lanjutan Ben dan Jody ? kenyataan apa yang kemudian hampir meretakan kebersamaan mereka ? Saksikan penayangannya di bioskop seluruh Indonesia 13 Juli 2017. Dibawah naungan rumah produksi Visinema Pictures, film ini pasti sudah sangat dinantikan oleh para penggemar film nasional, setelah di sekuel sebelumnya sukses menjadi salah satu film terlaris pada tahun penayangannya.