Kalian pasti setuju, bahwa wisata Indonesia itu sangat mengagumkan dari semenanjung Sabang hingga Merauke menawarkan beragam keindahan. Menjelang libur akhir tahun, rasanya udah rindu sekali untuk mengeksplore berbagai sudut keindahan negeri ini, tapi sebelum itu Saya akan berbagi kisah perjalanan di suatu wilayah ujung Jawa.Â
Selama ini destinasi di Jawa Timur yang cukup terkenal adalah Malang atau Banyuwangi, pun kota besar lainnya seperti Surabaya. Mungkin saja wilayah bagian selatan provinsi Jawa Timur ini kerap luput dari pemburu para pejalan. Ya, Kali ini Saya akan berbagi cerita perjalanan tentang beberapa wisata di dua kota di kaki Gunung Kelud.Â
Pertama adalah Blitar sering disebut Bumi Bung Karno sebab dari kota yang berada dibawah kaki Gunung Kelud inilah salah satu sosok orang yang paling berpengaruh dalam proses kemerdekaan Indonesia berasal. Di kota yang sarat dan menyimpan banyak sejarah ini juga merupakan tempat tinggal kedua orang tua Bung Karno. Mari Kita jelajahi beberapa destinasi kota Blitar.
Bersama teman komunitas, Saya berangkat dari Stasiun Senen menuju Stasiun Kediri. Mengapa tidak langsung Stasiun Blitar sebagai perhentian terakhir dari kereta Brantas yang Kami tumpangi ? Sebab sewa mobilnya dari Kota Kediri. Oke, mari Kita lanjutkan perjalanan.
1. Makam Bung Karno
Destinasi pertama yang Kami kunjungi, adalah Makam Bung Karno. Untuk menuju masuk ke area sana tidak diperkenankan kendaraan masuk oleh sebab itu, dibagi beberapa orang Kami menumpangi becak. Makam Bung Karno merupakan salah satu ikon wisata blitar terletak di Jl. Ir. Soekarno, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar.Â
Sebelum memasuki area pemakaman pengunjung melewati sebuah bangunan yang diperuntukan menjadi perpustakaan. Dengan sebuah patung Bung Karno berkukuran besar. Di area pemakaman sendiri banyak sekali relief dari sosok Sang proklamator ini.
Disambut sebuah gapura untuk masuk ke komplek makam yang menempati lahan dengan luas sekitar 4852 meter persegi. Komplek Makam Bung Karno terdiri dari bangunan utama (Cungkup), bangunan pendukung, dan bangunan pelangkap. Pada bangunan cungkup itulah jasad Bung Karno disemayamkan bersama kedua orang tuanya, R. Soekeni Sosrodiharjo dan Ida Aju Njoman Rai.Â
Wafat pada Minggu, 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Kota Blitar. Bapak proklamator ini tak pernah lekang dalam kilas balik sejarah kemerdekaan RI. Sosoknya yang kharismatik pun menjadi kekaguman hingga penjuru dunia. Nisan Bung Karno yang terbuat dari batu pualam besar berwarna hitam, bertuliskan: "Di sini dimakamkan Bung Karno, Proklamator Kemerdekaan dan Presiden Pertama Republik Indonesia, Penyambung Lidah Rakyat."
2. Kampung Coklat