Mohon tunggu...
Siti nurjanah
Siti nurjanah Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Suka melakukan perjalanan, baca buku, nonton film atau drama juga mendengarkan musik. - Nulis juga di : https://www.stnurjanahh.com - IG dan Twitter : @st_nurjanahh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semua tentang Ibu

17 Januari 2018   05:56 Diperbarui: 17 Januari 2018   06:03 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok seorang Ibu adalah lentera bagi keluarga, Ia akan rela menahan kesakitannya hanya sekedar tak ingin melihat senyuman luntur dari orang yang dikasihinya. Jutaan kata mutiara belum tentu mampu mewakili istimewanya Dia.

Sudah cukup banyak kisah yang bertutur tentang Ibu, tidak sedikit juga tayangan yang mengambil tema Ibu. Nampaknya Monty Tiwa membuat film berjudul "Aku Ingin Ibu Pulang" yang rilis pada 2016 lalu  mencoba mengambil film dengan sudut pandang yang berbeda.

Kabarnya film besutan Maxima Pictures dan SRN Production ini terispirasi dari kisah hidup yang pilu seorang anak Tiongkok, bernama Zhang Da yang di buat sedemekian rupa dengan cerita yang lebih menggambarkan kehidupan menengah ke bawah di negeri ini, yang siapapun bisa saja memiliki pengalaman serupa.

Semula kehidupan keluarga kecil, pasangan suami istri Bagus (Teuku Rifnu) dan Sartri (Nirina Zubir) cukup bahagia dengan kehidupan sederhana mereka berserta anak tunggal kebanggaan mereka, Jempol Budiman (Jefan Nathanio) yang berusia 10 tahun.

Kebahagiaan mereka mulai terusik, ketika Bagus yang kesehariannya sebagai buruh bangunan mengalami kecelakaan. Kehidupan ekonomi kian terhimpit, Satri mulai bingung mencari biaya pengobatam suaminya. Diluar keinginannya, Ia terpaksa mencuri uang di toko tempatnya bekerja.

Mengetahui perbuatan istrinya, amarah Bagus memuncak. Akibatnya Sartri pergi dari rumah meninggalkan keluarga kecilnya tersebut. Sejak saat itu Jempol sendirian harus menanggung beban.

Sepeninggal Ibunya, Jempol yang menggantikan perannya merawat ayahnya yang terbaring tak berdaya. Sambil tetap bersekolah, beragam cara Ia lakukan untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Di tengah kegamangannya, Jempol tak pernah putus harap Sang Ibu untuk kembali pulang.

Hingga suatu ketika, Jempol melihat pengumuman lomba lari. Dengan keinginan besar bisa memenangi lomba tersebut yang hadiahnya bisa dimanfaatkan untuk berobat Sang Ayah. Ia pun menguatkan dirinya mendaftar sebagai peserta.

Dari ratusan peserta lari, Jempol yang tampak berbeda hingga mengundang beberapa tanya beberapa orang. Karena Ia mengalungi lehernya dengan foto Sartri. Harapnya akan ada yang mengenal dan bisa memberi informasi perihal keberadaan Ibunya.

Melalui film ini, bisa ditarik kesimpulan bahwa peran orang tua sangatlah berarti bagi kehidupan usia anak. Bersamaan dengan pemutaran film 'Aku Ingin Ibu Pulang' pada 16 Desember 2017 lalu yang diadakan di Kinosaurus hadir pula Ibu Linda Sukandar, selaku Direktur Komunikasi dan pendanaan SOS Children Villages yang memiliki program berbasis keluarga (family based care) kepada anak-anak yang telah kehilangan atau terancam kehilangan pengasuhan dari orang tua. Dengan upaya menghadirkan konsep keluarga serta hubungan emosional selayaknya berada dalam lingkup keluarga sendiri.

ibu-linda-5a5e82e216835f71ae6b7712.jpg
ibu-linda-5a5e82e216835f71ae6b7712.jpg
SOS Children Villages menjadi satu organisasi nirlaba non pemerintah International dan National sejak tahun 1949 untuk memperjuangankan hak anak yang sudah bergerak sekitar 134 negara. Masuk ke Indonesia pada tahun 1972 dengan sembilan lokasi Family Strengthening dari Meulaboh hingga Flores. Bagi para donatur sangat dibuka kesempatan untuk mendukung kerja SOS Childrens Villages dengan turut berpartisipasi menjadi sahabat SOS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun