Mohon tunggu...
Siti nurjanah
Siti nurjanah Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Suka melakukan perjalanan, baca buku, nonton film atau drama juga mendengarkan musik. - Nulis juga di : https://www.stnurjanahh.com - IG dan Twitter : @st_nurjanahh

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

A Gift, Karena Musik Adalah Hadiah Terbaik

15 Januari 2017   21:58 Diperbarui: 15 Januari 2017   22:36 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal memasuki studio Saya tidak begitu memahami, sebab muhasabab kaitan film ini dengan raja Thailand karena dari trailer yang Saya saksikan film in bergenre drama dan bukan kilas sejarah. Hingga akhir pemutaran Saya memahami bahwa film ini adalah simbolisasi persembahan dan penghormatan terhadap Raja Thailand yang telah wafat dan sangat dicintai oleh rakyatnya.

Film diawali dengan cuplikan-cuplikan dokumentasi tentang mendiang Raja Thailand Bhumibol Adulyadej, mulai dari dokumentasi keluarga hingga kebersamaan dengan rakyatnya. Sang Raja sangat menyukai musik dan beberapa gubahannya cukup dikenal dan digemari di Thailand dan beberapa karyanya di masukan dalam penggalan film bertajuk “a Gift” mewakilkan persembahan untuk Sang Raja.

Berjudul A Gift “Because music is the best gift you can give” karena musik adalah hadiah terbaik yang bisa di berikan. Sebuah slogan yang apik dan sangat mewakili cerita dalam film berikut. Terdiri dari tiga cerita berbeda namun saling terkait anatara beberapa tokoh dari cerita yang satu dan yang lainnya. Di film ini emosi penonton benar-benar di buat seraya jet coster yang memiliki kesan berbeda dalam setiap adegan film yang tersaji.

a-gift-587b8cabb79373051f42cfed.jpg
a-gift-587b8cabb79373051f42cfed.jpg

Semula, penonton akan dibuat tersipu malu oleh kisah Romansa milik Napat Siangsomboon (Beam) dan Violette Wautier (Pang). Awal pertemuan hingga kisah cinta satu hari yang disajikan secara unik dan tidak biasa. Dialog serta adegan kerap mengundang tawa.

Beam yang diminta seorang staff organizer untuk memerankan sebagai duta besar dalam sebuah gladi resik dalam perencanaan acara penerimaan beasiswa. Hingga kemudian hadir Pang yang diminta untuk memerankan sebagai istri duta besar, sambil menunggu seen selanjutnya Beam mencoba mencairkan suasana yang beku antar keduanya. Tapi Pang tetap acuh dan tidak menanggapi, sampai kemudian Beam berhasil memancing Pang untuk terbuka dan berterus terang terhadapnya. Ternyata gadis manis tersebut baru saja mengalami patah hati sehingga masih sulit baginya untuk menerima dan bersikap terbuka terhadap orang yang baru dikenalnya.

Sikap Beam yang gigih perlahan mulai membuat Pang move on dari rasa sakit hati yang menderanya. Senyum dan tawa bisa diukir kembali di wajahnya, namun ia tak bisa menyembunyikan rasa sedih ketika mengetahui bahwa Beam adalah salah satu mahasiswa yang juga mendapat beasiswa ke Rusia dan Pang adalah salah satu penyanyi acapela  yang akan menghadirkan penampilan khusus menyanyikan lagu “Love at Sundown” untuk melepas para penerima beasiswa.

Di cerita kedua emosi penonton mulai beralih, dari yang semula ditawakan kisah romansa di adegan berikut lebih banyak memainkan perasaan sedih. Sebab berkkisah tentang perjuangan seorang anak merawat ayahnya yang menderita penyakit Alzheimer dan cukup mengiris hati. Di pernakan oleh aktris New Mittha (FA) yang berjuang merawat ayahnya disandingkan dengan aktor Thailand lainnya, Sunny Suwanmethanont (Aey) sukses memerankan pria baik hati yang berprofesi sebagai teknisi piano.

FA merelekan untuk melepas pekerjaannya sebagai staff organizer demi untuk merawat ayahnya yang ditinggal meninggal oleh Ibunya. Bukan hal mudah bagi FA merawat seseorang yang kerap mengalami lupa daya ingat hingga berkali-kali ia harus meyakinkan Ayahnya bahwa Sang Ibu telah tiada. Beruntung ada Aey yang kerap kali menemani perjuangannya untuk merawat Sang Ayah.

Ketika memainkan sebuah lagu favorit Sang Ibu  berjudul“Still on My Mind” di piano, FA mulai menyadari bahwa lagu tersebut dapat memicu ingatan masa lalu Sang Ayah. FA bertekad untuk belajar memainkan lagu tersebut sebagai hadiah ulang tahun pernikahan Ayahnya.

Usai menitikkan mata di cerita tentang ayah dan anak tersebut, film ini kembali menyuguhkan komedi hingga menit terakhir. Aksi jenaka Ter Chantavit dan Noona Neungthida dalam membentuk sebuah band di gedung kantor mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun