Mohon tunggu...
Terry Janu
Terry Janu Mohon Tunggu... Conten Kreator

Menghabiskan Hari dengan Kopi, Kata dan Makna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Nadiem Expired, Jurusan IPA-IPS-Bahasa Balik Lagi Tahun Ini

14 April 2025   08:28 Diperbarui: 14 April 2025   08:32 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abdul Mut'i saat mengajar saat kunjungan Kerja ke SD Aisyiyah Mulida, Getassrabi, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025). (Foto: Antara)

Hal yang sama juga diakui Fil, guru SD di Manggarai Flores dan setuju dengan kebijakan baru Abdul Mut'i. 

"Setuju sekali. Lihat saja sekarang, anak-anak tambah bodoh dengan kurikulum merdeka ini. Ke jenjang lebih tinggi pun mereka kesulitan besar. Guru pun kesulitan karena jurusannya tidak linear dengan jurusan di jenjang sebelumnya." 

TKA Gantikan Ujian Nasional

Sebagai pengganti Ujian Nasional, siswa akan mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang terdiri dari Bahasa Indonesia dan Matematika. Siswa jurusan IPA akan memilih salah satu mata pelajaran seperti Biologi, Fisika, atau Kimia, sementara siswa IPS bisa memilih Ekonomi, Geografi, Sejarah, atau Sosiologi sebagai mata pelajaran ujian tambahan.

TKA ini tidak bersifat wajib dan tidak menjadi syarat kelulusan, tetapi nilainya dapat digunakan untuk mendaftar ke perguruan tinggi melalui jalur prestasi.

TKA dijadwalkan mulai dilaksanakan pada November 2025 untuk siswa kelas XII. Jenjang SD dan SMP baru akan mulai menerapkan sistem ini pada tahun 2026.

"Kami sedang menjajaki agar TKA bisa menjadi bagian dari tes masuk perguruan tinggi. Kalau nilainya bagus, bisa langsung diterima tanpa tes tambahan," ujar Mu'ti.

Bukan Urusan Personal, Tapi Kebijakan

Mu'ti menegaskan bahwa kebijakan ini bukan bentuk penolakan terhadap langkah menteri sebelumnya, Nadiem Makarim, melainkan bentuk penyesuaian terhadap kebutuhan lintas jenjang pendidikan.

"Ini bukan soal siapa yang salah. Tapi soal konsistensi sistem pendidikan yang relevan dan berkesinambungan," tegasnya.

Kebijakan penghapusan jurusan oleh Nadiem sebelumnya bertujuan menghapus hegemoni IPA, memberi fleksibilitas pilihan, dan mendorong siswa eksplorasi minat. Namun, dalam praktiknya, banyak siswa tetap diarahkan ke jurusan favorit oleh orang tua atau sekolah tanpa analisis bakat yang matang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun