Kini matahari sudah beranjak diufuk barat.Hari semakin sore.Mendung-mendung hitam di langit nampak sedang menyatukan diri dengan sahabatnya yang lain untuk membentuk satu kesatuan yang utuh.Matahari nampaknya sudah lelah untuk menatap bumi hari ini walau sinarnya masih cerah untukdipandang, dan langit sepertinya mau runtuh karena hiasan mendung disekitarnya.Mendung –mendung itu sedikit demi sedikit mendekati sang surya yang sedang berbinar menyapa bumi.Waktu sudah menunjukan pukul 14.30 alias ½ 3 (setengah tiga) sore hari dan saatnya kegiatan bimbingan belajar prima course mulai diaktifkan kembali tiap sorenya.Angin sepoi-sepoi dari arah timur mengiringi kegiatan belajar mengajar itu yang berada di sebuah balai desa kecamatan padangan yang tak jauh dari pusat keramaian,soalnya depan balai desa adalah sebuahjalan raya yang menghubungkan antara kota cepu dengan kota lainnya di jawa timur seperti Surabaya,Ngawi dan kota-kota yang masih bisa dilewati melalui jalur ini.Tak usah disangkal lagi, tentu, jalan raya pastinya dipenuhi dengan mobil-mobil mewah,truk-truk tronton yang besar-besar itu,montor maupun sepeda ontel.Nah, biasalah asap-asap kendaraan dan bau olinya itu yang sangat menyengat sering masuk kedalam balai desa, sungguh bagi orang yang tak tahan menghirup baunya,pasti rasanya ingin muntah, dan satu lagi depan balai desa selain jalan raya yang panjang itu, juga ada kantor polisi yang megah dan terus siaga untuk meringkus para kriminal yang sedang beraksi.
**********************************
Suasana di dalam balai desa saat ini sangat ramai bila didengar oleh telingabahkan ramainya melebihi hari-hari biasa,maklum kemarin ketambahan murid baru jadi suasananya sangat bising tapi bisingnya bukan karena mereka ramai atau jeritan atau apalah melainkan karena keaktifan mereka dalam belajar dan Tanya jawab bersama guru-guru mereka, memang murid-murid sangat antusias untuk menggali ilmu di lembaga konsultasi pendidikan ini yang murid-muridnya terdiri dari SD,SMP maupun SMA.Mereka sangat berkompetitif dan cukup pintar untuk menjawab pertanyaan dari gurunya walau tidak semua pertanyaan yang bisa mereka jawab.Apalagiditambah dengan guru-guru yang professional,uniknya guru-guru ini ada dari beberapa macam lulusan ada yang sarjana, ada yang lulus SMA langsung bisa jadi guru alias bagi ilmu begitu, terutama bagi murid yang dulu cukup pintar di sekolahnya,jadi bisa masuksehingga merekatidak jenuh dirumah tapi untuk ini khusus buat anak SMA yang sudah cukup dikenal oleh anggota lembaga konsultasi pendidikan dibalai desa ini sehingga yang belum terlalu dikenal oleh mereka, harus melalui prosedur yang ada dan satu lagi guru di bimbingan belajar dibalai desa ini masih ada yang menjalankan kuliahdan bahkan ada yang sedang menjalankan skripsinyasiapapun bisa jadi guru di lembaga konsultasi pendidikan ini .Hebat bukan ? sahlut dong.Coba bayangkan! Jika orang-orang berpikir secara realities seperti pendiri atau ketua lembaga konsultasi pendidikan di balai desa ini, otomatis pengangguran di Negara kita pastinya berkurang, selain itu pendidikan juga bisa berjalan.
Setiap kelas sudah terbagi tempatnya dengan fasilitas seadanya, biasalah namanya juga balai desa tempatnya terbatas sehingga dengan terpaksa harus ada yang diluar ruangan,maklum lembaga konsultasi pendidikan ini baru berdiri beberapa bulan yang lalu,cukuplah bagi para anggotanya, soalnya tiada tempat lagi buat mendirikan lembaga bimbingan belajar ini, modalnya tidaklah cukup, butuh modal yang lebih gede,ini saja di kasih ijin pak lurah yang baik hati itu.Panggil saja “ prima couse “ sebuah lembaga konsultasi pendidikan yang tadi di sebutkan diawal cerita,lembaga ini didirikan dalam rangka bimbingan belajar bagi anak yang kurang mengerti akan ilmu pengetahuan yang ada dan tidak mengerti tentang pelajaran disekolah bahkan buat anak –anakyang otaknya kurang alias lemort, atau buat anak-anak bodoh sekalipun.
*******************************************************
Awal berdirinya lembaga konsultasi pendidikan prima courseini dipelopori oleh seorang perempuan paruh baya yang sudah menikah dan punya anak 2 laki-laki semua, panggil saja dia madam anik alias bu anik, ya secara selain jadi ketua dari lembaga konsultasi pendidikan prima course,ia juga adalah seorang guru bahasa inggris di sekolah negeri.Kini suaminya bekerja di Jakarta untuk melengkapi kebutuhan hidup buat anak dan istrinya.Bu anik adalah perempuan yang sangat tegar dan berani dalam mengarungi hidup,keseharian bu anik selain jadi guru, ia juga mengurus kedua anaknya,maklum selain jadi guru ia juga ibu rumah tangga.Perempuan yang selalu memakai jilbab ini selalu memberikan kasih dan sayangnya kepada setiap murid-muridnya.Dia tidak mau jika suatu kelak nanti murid-muridnya mengalami kegagalan hidup dan hanya satu pinta bu anik JADILAH ORANG SUKSES DAN KALAU BISA MELEBIHI IBU, itulah kata-kata bu anik tiap ia ketemu anak didiknya.Dari latar belakang seorang guru ia mempunyai ide yang sangat berlian apalagi kalau bukan mendirikan lembaga bimbingan belajar ini,dibenaknya selalu berpikir dan membayangkan otak anak-anak bangsa yang kurang mampu dalam belajardan selalu merasa gagal dalam belajar hingga anak itu malas.Tercentuslah ide itu dan diwujudkan dalam sebuah LEMBAGA KONSULTASI PENDIDIKAN.Bu anik mulai berpikirulang mengenai tempat dan jadwal yang ada.Semua memang butuh perjuangan,akhirnya bu anik membuka sesi curhat kepada temannya yang sering dipanggil ayah, entahlah ayah antaberantah dari mana tapi orangnya hebat dan cepat tanggap terhadap apa yang dikeluhkan bu anik.
“ sebenarnya jika ibu ingin mendirikan lembaga bimbingan belajar itu, saya sangat setuju tapi kita perlu yang namanya modal.” Ujar sang ayah teman bu anik
“ saya mengerti yah, tapi apa yang harus saya lakukan agar saya bisa mewujudkan cita-cita ini,apa tidak adajalan keluaryah,”
“ Cuma hanya satu, kita membutuhkan orang lain atau donator yan g mau membantu,jika kita pakai kekuatan sendiriitu tidak mungkin, bu”
Dari balik pintu kantor sekolahan tempat bu anik mengajar,ada seorang perempuan yang sedang mendengar pembicaraan mereka,dia bu rahayu.orang tua wali murid dan tiba-tiba bu rahayu ikut gabung dengan mereka. “ jika bu anik tidak keberatan,saya mau memodali ide bu itu tapi dengan satu syarat, saya ikut berorganisasi didalamnya, gimana bu.bu anik bersedia.” Tawaran bu rahayu membuat bu anik tercengang dan sangat bersyukur.tanpa pikir panjang bu anik bersedia dan mengiyakan tawaran itu.
************************************
3 bulan telah berlalu, tentunya awal yang indah,murid-murid kelas baru sudah berjalan begitu cepat,lembaga yang dikelola dan diketuai bu anik ini sangat kompetitif dan energik.Berjalan seiringnya waktu membuat bu rahayu menjadi iri dengan berkembangnya lembaga bimbingan belajar ini sehingga masalah muncul dengan ditandai penagihan kembalinya modal yang bu rahayu berikan kepada bu anik waktu itu.
“ maaf bu, bukannya saya egois atau apa, tapi saya sangat butuh modal itu untuk membiayai anak saya sekolah.saya tidak pernah bilang memberikan modal itu secara Cuma-Cuma kepada bu anik.sudah saatnya ibu kembalikan modal saya.” Pinta bu rahayu dengan sinis.
Bu anik menghela nafasnya dan murid-murid saat itu tercengang melihat bu rahayu begitu sadis menaggih secara tidak sopan.BU anik kembali menatap wajah bu rahayu. “ sekali lagi saya minta maaf bu, bukan maksud hati untuk tidak mengembalikan modal itu tapi kami benar-benar belum bisa mengembalikan modal anda.” Jawab bu anik dengan tutur kata yang halus.
“ halah……gak usah bekelik deh bu, lalu uang yang selama ini masuk ibu kemanain.jangan-jangan ibu korupsi lagi.”
“astagfirulllahaldzim, kenapa pikiran ibu picik sekali.sumpah bu, saya tidak pernah menyelewengkan uang itu………” bu anik membela diri dengan wajah yang penuh keseriusan.
“ sudahlah……kalau begitu.saya kasih kesempatansatu bulan uang saya harus kembali.”potong bu rahayu dan setelah itu dia meninggalkan tempat itu. Matanya bu anik sedikit berkaca-kaca karena fitnah yang tidak benar.cukup miris memang bila orang mendengarnya.Fasilitas yang di pinjamkan bu rahayu cukup bagus, tempatnya saja dirumah mewah alias mepet sawah.Disampingnya ada tempat pembelian barang rongsokan dan disampingnya lagi kantor pos dan depannya jalan raya.Masalah itu semakin lama-semakin besar, bu anik tetap tegar dan pasrah,untungnyateman kerja bu anik yang sering di panggil ayah selalu mendukungnyadan memberisemangat.Tidaklah mudah mewujudkan citi-cita bangsa yangdicentuskan dalam UUD 1945 alenia IV.Semua butuh perjuangan,tenaga,materi dan doa yang selalu dipanjatkan kepada Tuhan yang maha esa.Bagi murid-muridnya ,bu anik bagaikan ibu Kitakartini yang berjuang untuk mencerdaskan kaum perempuan masa itu,tidakjauh beda memang.masa-masa sulit juga dialami bu anik contonya saja masalah sekarang yang ia alami.Lembaga pendidikannya sekarang terbengkalai gara-gara masalah itu, tapi kasih sayang bu anikterhadap murid-muridnya tidak pernah surut.Dia tetap mengaktifkan lembaga bimbingan belajar itu walau bu anik harus ketemu bu rahayu tiap sore dan melihat kesinisan bu rahayu kepada bu anik,sebenarnya sangat menyakitkan bagi ibu anik.Hatinya terasa teriris-iris dan entah mau sampai kapan bu rahayu seperti itu.
Lambat laun masalah itu di dengar oleh pak lurah.Secara dia seorang lurah tentunya pak lurah langsung peduli dengan masalah itu.Tanpa pikir panjang pak lurah mengambiltindakan yang pasti dan berencana menemui bu anik.Pagi-pagi sekali pak lurah menjalankan rencananya itu, ia bertandang ke rumahnya bu anik, secangkir kopi hangatsudah menjamunya di meja dan kue lapissudah siap untuk dibuat sarapan hari ini.” Bu anik harus tegar, saya sebagai lurah disini akan terus bantu dan dukung bu anik.” Ujar pak lurah dengan senyumnya yang begitu ramah.
“ya, pak lurah terima kasih,maturnuwun atas dukungannya,saya hanyalah seorang guru yang kepingin anak-anak Indonesia atau terutama anak didik saya menjadianak yang berpengetahuan luas dan sukses suatu kelak nanti, lalu apa yang harus saya lakukan agar saya bisa mengatasi masalah ini,pak.?” Tanya bu anik dengan penuh penasaran
“ begini bu,gunakan saja Fasilitas balai desa sebagai tempat bimbingan belajar itu dan didirikanlah lembaga konsultasi pendidikan baru dibalai desa itu, nanti modal bu rahayu biar saya pinjami dulu.jadi ibu sekarang tidak usah khawatir mengenai bimbingan itu.” Pak lurah memberikan solusi sekaligus bantuanyang begitu jitu kepada bu anik.senyumnya bu anik mengembang dan karena terharunya air matanya sedkit menetes di baju kebaya yang ia pakai untuk mengajar di sekolah hari ini.
“ sekali lagi saya ucapkan terima kasih ya pak lurah,semoga Allah membalas kebaikan pak lurah dengan kebaikan yang lebih dari pada ini.” Pak lurah hanya menganggukan kepalanya saja, dan dia minta diri.Cukup sudah bagi bu anik,cobaan yang datang kini akhirnya terselesaikan dengan kesabaran yang tiada batasnya.Ahirnya bu anik mendirikan lembaga konsultasi pendidikan yang baru dibalai desa yang di kosep bersama temannya yang dipanggil ayah tadi, semua motto dan logo dibuat bersama-sama.Dan ia menamai lembaga bimbingan belajar ini dengan panggilan prima courseyang sudah disebutkan diawal cerita tadi, itu merupakan lembaga bimbingan belajar versi kedua dari sistem programnya bu aniksetelah mengalami ujian yang begitu berat.
*****************************************************
Mengingat masa silam awal berdirinya lembaga konsultasi pendidikan yang di rancang bu anik bersama rekannya tadi,bu Anik sangat mensyukuri kehidupan ini karena lembaga bimbingan belajarnya masih bisa berdiri dan utuh sampai sekarang walau beganti nama menjadi prima course , rasa syukur itu membuat ia harus meneteskan airmatanya kembali, kini ia sekarang berperan sebagai ketua di bimbingan belajar dibalai desa padangan ini.Sudah sejak siang tadi bu anik duduk di ruangan kerjanya di balai desa sambil mengingat masa silam itu.tiada kata yang bisa ia ucapkan selain syukur kepada Allah.Selang beberapa kemudian mbak diah,seorang bendahara keuangan di prima coursebaru datang ke balai desa dengan menaiki sepeda ontelnya.Postur badannya yang lumayan gemuk,kelihatan lebih seksi jika kita pandang lebih detailnya.Perempuan berkerudung ini bagaikan soulmate bagi bu anik karena hampir tiap waktu ia ketemu. Secara ruangan ketua , para guru dan bendahara maupun seketaris dan staff lainya digabung menjadi satu di ruangan itu.Setelah memakir sepedaontelnya,mbak diah langsung berjalan menuju ruangan ia bekerja. Secara ia melewati muri-murid yang lagi belajar dan suasananya juga ramai, mbak diah pun menyapa mereka “ sore semuanya…..belajar yang rajin ya anak-anak.jangan malas.” Tapi anak-anak pada cuek dan yang terdengar hanyalah suara jawaban –jawaban mereka terhadap gurunya.
Bu anik masih berada dikursi kerjanya dan mbak diah masuk ruangan tanpa permisi,biasalah semuanya juga sama, jika masuk ruangan tiada yang mau permisi terlebih dahulu karena ini sudah menjadi kebudayaan mereka semenjak lembaga bimbingan ini di buka.Semua staff sudah menganggap seperti rumah sendiri dan bahkan kebebasan itu tidak tabu lagi bagi mereka walau seperti itu mereka tetap sopan kepada siapa saja yang bertandang ke sana.kebudayaan itu hanya berlaku bagi para anggotanya saja.Tujuannya agar para anggota bisa berinteraksi satu sama lain dan agar semua anggota tidak sungkan ketika memerlukan sesuatu.Tanpa pikir panjang mbak diah langsung duduk depan komputer dengan sikap sempurna.
“ mbak, proposal pengajuan untuk mendapatkan surat izin mendirikan lembaga konsultasi pendidikan ini kepemerintah dinas pendidikan, sudah disiapkan belum.” Tanya bu anik ke mbak diah.Dengan refleksnya mbak diah langsung menoleh kea rah bu anik yang tadi arahnya berlawanan.” Sepertinya sudah bu, kan yang membuat mbak anis, ntar kalau mbak anis sudah selesai mengajar, ibu Tanya saja sama dia.”
Kali ini bu anik tidak mau kecolongan kayak lembaga konsultasi pendidikannya dulu yang sempat menimbulkan masalah.Kini semua berjalan dengan normal tiap sore dibalai desa pasti ramai kecuali hari jumat sampai minggu soalnya waktu ini jadwal les tidak terlalu penuh.Kebiasaan yang tidak bisa dipungkiri lagi bagi mbak diah, selalu terlihat menghitung uang kas yang tiap bulannya masuk.” Seratus tujuh puluh, seratus delapan puluh…….” Begitulah kira-kira suara nyaring di dalam ruangan kerja, selain jadi bendahara mbak diah juga jadi pengajar di lembaga bimbingan belajar ini.Dia juga tidak mau kalau ilmu yang selama di dapatnya hilang tanpa sebab jadi supaya tidak jenuh menghitung uang dia bagi ilmu juga buat hiburan.Selagi mbak diah sibuk menghitung uang, bu anik bangkit dari tempat duduknya dan ia berusaha melangkahkan kakinya keluar dari ruangan hanya sekedar mengawasi kegiatan belajar dan mengantarkan buku jurnal kehadiran siswa maupun guru untuk diisi.
Tak lama kemudian hujan deras turun dengan diiringi angin begitu kencang, genting balai desa pun bocor dan murid-muridyang sedang belajar pun panik seperti anak ayam yang kehilangan induknya.Semua guru yang ada berusaha menyingkirkan meja dan kursi untuk dipindah ke tempat yang lebih aman.” Anak-anak tenang ya…..kalian jangan panik.tetap dibalai desa, nunggu orang tua kalian jemput kalian,” ujar seorang guru muda yang baru menjadi staff di prima course.
Akhirnya kegiatan belajar nmengajar untuk sore ini selesai juga, saatnya murid-murid pulang dan guru-guru meggunakan waktu istirahatnya untuk menyegarkan otaknya sejenak dan kegiatan belajar mengajar akan dilanjutkan setelah magrib nanti sampai jam delapan malam.Diruang kerja mereka sudah ada makanan yang baru saja di beli oleh ali, seorang guru juga dan baru lulus SMA.Mereka menikmati makanan itu sambil mengobrol-ngobrol tanpa ujungdan tidak jelas pula, biasalah ibu-ibu sedang ngerumpi jadi yang laki-laki juga ikutan ngerumpi kayak ibu-ibu yang sedang arisan.Selama mereka bercakap-cakap, tak disadari ada seorang laki-laki misterius datang memberikan brosur yang begitu mengagetkan mereka,orang misterius itu langsung pergi dari tempat itu tanpa pamit.
“astagfirlluhaldzim,ada apa lagi ini….brosur ini sangat menghina forum kita….” Ucap bu anik sambil mengelus dadanya,
“ biasalah bu, orang-orang yang gak ada kerjaan.saya tahu mereka sangattidak suka dengan kehadiran lembaga les ini. itu pasti kerjaannya tetangga sebelah itu bu,” sahut mbak diah
“siapa mbak….” Tanya bu anik dengan penasaran
“ siapa lagi, kalau bukan RT 17, RT yang selalu ngawasi kita bu, sejakberdirinya lembaga ini RT 17 sudah mulai mengintai apa yang kita lakukan bahkan masyarakat dan sekolah sekitar sini mengawasi kegiatan kita bu, jadi kita harus serius dan waspada.jangan sampai orang lain menjatuhkan lembaga konsultasi pendidikan ini.”Penjelasan mbak dia terlalu detail dan sedangkan mbakanis, seorang guru juga hanya diam membisu seribu bahasa.Brosur itu sangat membuat mereka cemas dan takut jika masyarakat menganggap anehlembaga yang diketuai bu anik ini.Brosur itu berisikan tentang lowongan pekerjaan yang gratis tidak membutuhkan ijasah yang tinggi tapi bisa jadi pengajar dan di dominasi ibu-ibuyang belum menikah danjadwalnya jam 12 malam pula, bila diceritakan sangat panjang.Awal masalah ini terjadi ketika pak lurah meminjamkan balai desa itu sebagai kegiatan perkembangan pendidikan yang di kelola bu anik.Kecemburuan sosial terjadi, ada warga yang tak suka dengan kegiatan yang bertujuan baik untukmencerdaskan anak bangsa ini.Inspirasi RT17 membuat brosurini berasal dari kebiasaan Ali yang suka membawa pacarnya masuk keluar balai desa dan pada waktuitu ketikamalam yang panjang Ali sengaja mengajak pacarnya belajar bersama dibalai desa hari minggu, entahlah apa yang sebenarnya yang ada dibenaknya Ali waktu itu,sudah tahu malam masih nekat bawa cewek ke balai desa tanpa izin dari ibu ketua lagi.
“ sekarang lebih baik,ibu tegurAli bu, sebenarnya brosur ini datanggara-gara ulah ali yang tak sopan itu.” Saran mbak anis ke bu anik.
“ ali sekarang dimana,….” Sahut bu anik
“ dia di kamar mandi bu, bentar lagi juga datang.”
Hari ini adalah hari dimana cobaan itu datang lagi dengan tema yang berbeda.Kali ini bu anik sedikit kesal dengan Ali, guru sekaligus mantan muridnya bu anik waktu SMA.Bu anik tidak lagi mempedulikan nasi yang ada didepannnya.matanya menatap kedepan dengan emosi yang menggebu-gebu.Matanya memancarkan amarah.Hidungnya mengembang.Matanya yang sedari tadi menatap kini berubah melotot,tangannya mengepal.Tak lama kemudian Ali datang dan masuk ruangan,Tanpa pikir panjang bu anik bangkit dan berdiri dari tempat duduknya” Allliiiiiiiiii,........Aku sudah bilang sama kamu jangan buat ulah disini,ibu malu Ali.” Suara yang begitu keras dan membuat telinga membengang.Dengan refleksnya Ali kaget dan membuat tubuhnya gemetar.” Apa yang terjadi ibu.saya tidak tahu menahu tentang itu.”
“perbuatan kamu yang membawa widya malam-malam ke balai desa, itu terlihat oleh masyarakat terutama RT 17 Lii,..tolong kamu ngertiin ibu,soalnya kamu bisa ada dsini, ibu yang bawa.jadi jaga nama baik ibu.”
“ tapi bu, saya sama widya waktu itu hanya belajar dan memberikan materi saja.Kami tidak melakukan apapun.lagian saya merasa kesepian bu, saya sebagai wacther alias penjaga balai desa ini merasa membutuhkan teman.” Ali membela diri.
“ ya ibu mengerti,tapi perlu kamutahu bahwa masyarakat akan berpikir lain tentang kita,lihat brosur ini Li..”ibu anik memberikan brosur itu ke Ali.Ia pun membacanya dengan pelan.Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya.” Nah, sekarang kamu sudah tahu kan, bahwa ada masyarakat yang benci dengan aktivitas ini.” Ujar bu anik lagi.
“ lain kali di hati-hati yo li, jangan seperti itu lagi.semua masyarakat kini tertuju pada kita.jadi jika tujuan kita membuat murid-murid itu faham akan ilmu, maka sebaiknya masa pacaranmu ditunda dulu, ya jika kamu tidak mau ya ndak pa pa.tapi kamu harus tahu mana yang harus kamu dahulukan.” Nasihat mbak diah hanya di dengar Ali tanpa respon apapun.
“makanya jadi bocah ojo sembrono (jangan ceroboh).” Ujar mbak anis dengan suara lantang.
“ yang gak saya suka dari brosur itu, ada pernyaataandi dominasi ibu-ibu yang belum kawin.rasanya kesal aja, lihat bu anik, anaknya sudah 2.aku belum punya, yang aku tersinggung gitu,li.” Keluh mbak diah dengan raut wajahnya yang masih bisa tersenyum.
Dalam hidup ini pasti ada cobaan dan perjuangan yang membutuhkan jiwa yang tangguh.Masalah demi masalah bu anik bersama rekan-rekannya di pecahkan bersama,gara-gara brosur itu ada murid yang tidak mau lagi belajar di prima course.Tapi semua tidak membuat bu anik berhenti berrjuang.Kini ia malah lebih tegar daripada biasanya.Demi murid-muridnya ia tetap mempertahankan lembaga bimbingan belajar ini walau ia harus malu dengan kehilafan Ali itu.bu anik tidak akan pernah putus asadan ia tetap kembali pada tujuannya membuat murid-muridnya menjadi anak yang pintar agar suatu kelak nanti mereka tidak dibodohi bangsa asing.Sungguhcukup bijak ibu beranak 2 ini.
Adzan magrib telah tiba, mereka bersama-sama menunaikan sholat berjamaah di mushola yang ada di kantor polisi.Sejenak mereka mengucapkan syukur kepada Tuhan yang maha esa.Hujatan dan fitnah yang datang tadi merupakan ujian dari Allah Azza wa jalla.Semua perlu kesabaran untuk menjalani hidup ini.Seusai sholat magrib berjamaah mereka kembali ke balai desa dengan rutinitas malam, apalagi kalau bukan kembaliya aktivitas belajar mengajar untukjadwal malam ini.Waktu tepat pukul setengah 7 malam.Murid-murid sudah nampak berdatangan, ada yang diantar dan ada juga yang berangkat sendiri dengan montor maupun sepeda.Kegiatan belajar dan pemberian materi akhirnya dimulai juga, sedangkan Bu anik masih tetap berada di kursi kerjanya dengan ditemani mbak diah.
“ orang-orang kok usil ya bu.aku jadi jengkel kalau begini.kita Cuma ingin buat suasana baru dalam hidupkita kok ya sulit.ada aja halangannya,orang iri apalah.” Keluh mbak diah ke bu anik.
“ e...ya nggak tahulah mbak.yang terpenting kita sabar saja, semua pasti akan berjalan dengan lancar dan normal kembali.Jika niat kita buat anak-anak itu menjadi pintar dan tidak malas bararti kita sukses.biarlah orang berkata apa, yang terpenting kita pikirkan nasib anak bangsa.”
“betul...betul...betul....sungguh bijak sekalikata-kata ibu barusan.saya mengajar dulu ya bu.permisi.”
Dalam kesendirian diruang kerja bu anik menyisakan waktunya untuk menulis sebuah puisi dari hatinya yang terdalam.ia ambil kertas HVS dan bolpoin di meja dekat komputer dan tak lama kemudian berpikirlah bu anik untuk mengungkapkan perasaannya yang ia sedang rasa saat ini.
AKU DIHUJAT
Biarlah hati ini sakit karena duri
Asalkan jangan kau buat anak-anakku meritih kesakitan karena kebodohan
Janganlah kau usik kami
Biarlah kami bebas seperti burung-burung yang terbang itu
Tataplah anak-anak itu
Kau boleh menghujat kami
Tapi biarlah anak didik kami belajar untuk masa depannya
Jangan kau halangi mereka dengan sejuta rencana busukmu, wahai RT 17.
Dengarlah curhatan dan jeritan kami
Kau jangan asal ucap dengan mulutmu yang tak pernah kau jaga
Cukup kali ini saja
Biarlah kami mengatur hidup kami sendiri.
Tak ada kata yang tak berguna bagi bu anik, ia pun berdiri dan melangkah ke depan pintu hanya untuk sejenak melihat murid-muridnya belajar.”Semoga kalian jadianak yang berguna untuk kedua orang tuamu dan untuk bangsa dan negara”.Senyum bu anik mengembang ketika melihat anak didiknya sedang belajar.Dari kejauhan mbak diah yang sedang mengajar itu melihat bu anik yang sedang bersandar di pintu sambil melihat anak-anak belajar, tanpa berpikir dahulu mbak diah menghampiri bu anik dengan senyumnya yang ramah.Mbak diah menatap wajahnya bu anik dengan wajahnya yang cerah.
“ BU.....” panggil mbak diah dengan menodongkan kedua tangannya untuk memeluk bu anik dan akhirnya mbak diah memeluk bu anik dengan penuh perasaan. “ sing sabar yo bu....” saran mbak diah sambil mengelus-ngelus pundaknya bu anik.Semua anak-anak didiknya terkesima melihat mereka sangat melankolis dan tiba-tiba suara tepukan tangan terdengar begitu nyaring di balai desa malam itu ditambah suara mobil maupun montor dari jalan raya.Deru berunya bercampur aduk dengan suara tepuk tangan itu. SEMUA INI HANYA UNTUKMU MURID-MURIDKU,JADILAH KALIAN ORANG YANG SUKSES SUATU KELAK NANTI. AKU MENYAYANGI KALIAN.I LOVE MYSTUDENT.
Selesai
Karya: IMAM ARIS SUGIANTO...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H