Mohon tunggu...
Richson
Richson Mohon Tunggu... lainnya -

Selamat datang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Yahukimo Usir Ketua Sanggar Seni Budaya dari Ruangan Kantor

18 November 2016   19:10 Diperbarui: 18 November 2016   19:45 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Terkait dengan dana pembelanjaan alat budaya sebesar RP 300.000.000; yang tidak beli di masyarakat setempat

Aneh tapi nyata, tanggal 14 Novemebr 2016, jam 11.23 seorang staf Dinas Pariwisata Kabupaten Yahukimo usir ketua sanggar seni budaya dari ruangan, awalnya ketua sanggar pergi cek Dana yang sudah alokasikan untuk Belanja Alat Budaya dari Suku UNA-UKAM, karena bulan Juni dari Kepala Mantan Kepala Dinas Pariwisata Pesan Alat Budaya Melalui Kepala Bidang, dari Kepala Bidang Pesan kepada ketua sanggar untuk siapkan alat-alat budaya untuk belanja di masyarakat oleh dinas bersangkutan. Dengar-dengar dana otonomi khusus sudah masuk, dana itu sudah alihkan oleh Mantan Kepala dinas Pariwisata Kabupaten Yahukimo, dan masyarakat menyesal atas tindakan ini karena masyrakat dari suku una-ukam sudah siapkan alat budaya sesuai dengan pesanan dari Dinas Pariwisata.

Sewaktu ketua sanggar seni budaya una-ukam masuk cek dana itu di kantor, dan cerita-cerita dengan staf kantor di ruangan, maka salah satu staf kantor disuruh keluar dari ruangan ini, dengan kata-kata sebgai berikut” he, ko keluar daripada saya berdiri, saya ini orang dinas dan staf disini, kamu bukan staf kantor, dan tidak perlu kamu kritik kinerja kerja orang kantor, ko orang kerja di kantor kah? Jam ini juga keluar dari kantor ini, saya ini putra daerah ali di sini, ko tidk punya hak di sini” ini kata-kata staf dinas Pariwisata sambil usir ketua sanggar seni budaya una-ukam,

Sangat anehnya saya tidak pernah bicara dengan staf tersebut, tetapi cerita dengan staf kantor lainnya saja langsung naik darah dan usir saya dari kantor Pariwisata Kabupaten yahukimo, saya tidak terima pergi cek dana adalah pertama itu dari dinas pesan ke saya bahwa masyarakat bias siapkan alat budaya sebanyak 500 item, sesuai dengan pesanan dari kantor, saya pergi cek di kantor bersangkutan, malah disusir dri kantor, pertanyaan saya adalah ada apa di balik pengusiran saya dari kantor.

Saya sebagai ketua sangga seni budaya ditipu oleh para Pejabat pada khususnya dari Dinas Pariwisata Kabupaten Yahukimo, kenapa karena saya sudah pesan alat-alat budaya masyarakat dari suku una-ukam dan Kimyal yang ada di yahukimo, ternyata kenyataan di lapangan dana OTSUS sudah keluar Mantan Kepala Dinas dan 2 staf Pergi belanja alat budaya di Jayapura, dan k=saya sebagai ketua sanggar seni budaya una-ukam dan kimyal sangat menyesal karena Dinas Pesan ke saya untuk masyarakat siapkan alat-alat budaya sebanyak 500 item, tapi anehnya pergi beli alat budaya lain, bukan alat budaya dari suku unaukam, karena DPAnya keluar atas nama suku una-ukam tempat Belanja di Distrik langda, tetapi uang keluar sekecap ubah program tidak sesuai dengan Program di DPA, dan saya sebagai anak pribumi ditipu oleh mantankepala Dinas Pariwisata.dan sebelum dana keluar saya pernah buat RENCANA ANGGARAN BELANJA (RAB) dan bawah ke Mantan kepala Dinas, sekalian kasih keala Kepala Bidang dinas tersebut.

Dan sekarang masyarakat yang siapkan lat-alat budayakan Tanya saya” kapan dating Belanja Barang kah dari orang Dinas Pariwisata Kabupaten yahukimo, ini alat-alat kami sudah siapkan sampai saat ini orang dinas belum dating beli alat budya yang kami siapkan” saya katakana belum ada info dari orang kantor jadi bapa, ibu dorang sabra saaja nanti saya kasih info baru kalau ada info baru dari dinas.tetapi kenyataannya saya cek di kantor uang itu sudah alihkan dan belanja alat budaya lain di jayapura.

Dana OTSUS yang sudah di DPAkan adalah sebesar RP 150.000.00; untuk belanja Budaya dari una-ukam TEMPAT BELANJA DI DISTRIK LANGDA, tetapi pegi beli alat budaya lain di jayapura. Saya sendiri kesal karena mantan kepala dinas sudah pesn ke saya bahwa tolong siapkan alat-alat budaya sebanyak 500 item, ini yang saya kesal karena masyarakat sudah siapkan tapi pergi beli alat budaya di tempat lain, dan alat itu bukan budaya orang una-ukam dan masyarkat Yahukimo tapi alat budaya itu budaya lain, kalau begini kapan lestarikan budaya Yahukimo?

Tidk hanya itu persamaan dengan itu juga di DPA ada suku lain juga yang masuk yaitu suku Mek TEMPATNYA belanjanya di Distrik Nipsan, dengan dana OTSUS yang  dialokasikan adalah sebesar RP 150.000.000; dan waktu yang sama juga belanja alat di jayapura, alat itu bukan lat budaya dari suku Mek tapi beli alat dan bahan dari suku lain punya, dan ini fakta kebohongan para pejabat terhadap masyarakat dua suku tersebut diatas, dan kebohongan terhadap masyarakat Yahukimo, karena belanja alat budaya di tempat lain.sewaktu belanja barrang di Jayapura tidak lipatkan beberapa staf tapi pergi belanja 2 staf dan 1 kepala Dinas, Maka segera periiksa dana yang salahgunakan oleh bebrapa onum pejabat tersebut diatas.

Atas kejadian diatas ini saya cerita dengan staf kantor, malah saya dapat diusir dari kantor.pertanyaan saya adalah apakah ada etika di dinas atau tidak, Karen masyarakat dating Tanya di kantor malah dapat usir dari kantor, ini aneh para ASN yang kerja di Birokrasi tunjukan sikap yang tidak baik kepada masyarakat.  Dan praktek-praktek yang sedang terjadi di Bumi Cenderawasih. Dan ini salah satu contoh yang tidak baik saya terima di ruang kantor Dinas Pariwisata Kabupaten yahukimo, kenapa saya dapat usir dari dalam ruangan, dengan nada yang kasar tehadap saya, padahal saya perlu koordinasi karena saya ketua sanggar di bidang seni dan budaya. Kalau begini kita mau pergi Tanya di Dinas mana, setau saya Budaya itu di tangani oleh Dinas Pariwisata tapi saya dapat usir dari ruangan kantor.

Pesan dari saya sebagai Ketua sanggar seni budaya una-ukam, adalah Pertama para pejabat jangan tipu masyarakat Papua, saya merasa ditipu oleh orang dinas, dan saya rugi di sisi lain karena sudah pesan alat kepada masyarakat, dan segera usut dana sebesar RP 300.000.000; yang tidak belanjan sesuai dengan DPA, tapi alihkan dan belanja di tempat dan budaya juga budaya orang lain. Kedua saya tidak terima saya usir dari ruangan dinas pariwisata kabupaten Yahukimo.

Semoga hal yang alami oleh saya diatas tidak akan terulang kepada ketua sanggar  di seluruh tanah papua, dn susku-suku yang ada di tanah papua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun