Mohon tunggu...
Richson
Richson Mohon Tunggu... lainnya -

Selamat datang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tim Tarian Penjemput Presiden Joko Widodo di Yahukimo Menyesal

20 Oktober 2016   14:16 Diperbarui: 20 Oktober 2016   14:26 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tim tarian asal Kabupaten yahukimo dari 3 suku yaitu suku una-ukam, suku Kimyal, dan suku Momuna menyesal, karena mau sampaikan keluhan tim tarian tetapi PASPAMPRES dan Pihak keamanan menghalangi untuk ketemu dan berdiaalog dengan Presiden Jokowi, bukan hanya itu presiden mau foto bersama dengan tim tarian saja masalah dibatasi dan kami sebagai warga negara tidak terima dengan cara-cara ini.

Karena presiden datang ke Ppua hususnya di Kabupaten Yahukimo itu bukan aparat kemanan tetapi mau berdialog dengan masyarakat, dan kami stengah mati tahan matahari tapi tidk berdialog dengan presiden. jangan bawah aturan jakarta di Papua, kalau presiden datang ke papua sesuaikan budaya papua dan sisi lain bisa pakai aturan jakarta.

saya sendiri sebagai ketuaa tim tarian tidak terima dengan batasi untuk ketemu dan berdialog dengan wrga papua khususnya  tim tarian yang menjemput Presiden. padahal beberapa media nasional publikan adalah foto tarian, dan yang kami tidak senang itu semua alat budaya kami itu di suruh jangan pakai, padalah tim tarian ini tidak ada niat  buat apa-apa sama prsiden, dan saya sebagai koordinator tim tarian sangat kesal atas kedatangan presiden d yhukimo karena tidak berdialog dengan warga Yahukimo.

presiden datang ke Yahukimo percuma saja karena tidak berdialog dengan warga Yahukimo, lebih lgi ibu-ibu atau mama-mama Papua tnggu dari jam 6 pagi sampai jam datang presiden tidak kunjung usai dan ini mama-mam pejual syur marah besar krean presiden tidak kunjungi pasar.

penulis adalah Ketua sanggar seni Budaya suku UNA-UKAM Kabupaten Yahukimo Propinsi Papua

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun