Kota Jayapura – Sebanyak lima puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat (Gempar) Papua kembali melakukan aksi unjuk rasa menolak kedatangan Menkopolhukam, Luhut Panjaitan ke Papua.Aksi boikot kedatangan Luhut ini dilakukan di dalam pintu gerbang Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Perumnas III Waena. Aksi ini disertai dengan pemalangan pintu gerbang dari kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) Uncen dan menyebabkan sejumlah mahasiswa yang tak ikut dalam aksi ini, harus menunggu disisi jalan, hingga pintu pagar terbuka.
Ketua Gempar Papua, Samuel Womsiwor bersama dengan mahasiswa lainnya sempat menempel spanduk yang intinya menolak kedatangan Luhut Panjaitan di Jayapura 29 Maret nanti. Spanduk lainnya berisi Tolak Menkopolhukam = selamatkan Papua; lalu ada juga spanduk yag berisi “Menkopolhukam segera minta maaf kepada rakyat Papua dan meminta maaf kepada Melanesia Sperhead Group (MSG) sebagai badan Internasional rumpun Melanesia.Sejumlah foto wajah Menkoplhukam juga nampak diberikan tanda silang oleh para mahasiswa ini.
Massa aksi unjuk rasa meminta Menkopolhukam untuk segera menuntaskan pelanggaran HAM berat di tanah Papua, dintaranya Paniai, Wamena, Wasior, Biak dan peristiwa berdarah lainnya.“Kami juga mempertanyakan statmen Menkopolhukam yang menghina Gubernur dan masyarakat Papua. Ini menjadi salah satu sebab kami menolak kedatangan Menkopolhukam,” kata Samuel dalam orasinya, Rabu 23 Maret 2016.Gempar juga mengancam akan melakukan penutupan kampus hingga kedatangan Menkopolhukam.Aksi ini juga dijaga oleh lebih dari 1 pleton Dalmas Polresta Jayapura. Hingga berita ini diturunkan, aksi unjuk rasa dan penutupan Kampus Uncen PerumnasIII Waena masih berlangsung.
https://mobile.facebook.com/groups/854900114532846?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C9688939573
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H