Jejak Peradaban adalah sebuah upaya untuk mencari jejak masa lalu situs purbakala dan membandingkannya dengan situs purbakala tersebut di masa sekarang. Harapannya, kita mampu merekonstruksi perjalanan sejarah situs tersebut. Bisa jadi suatu ketika akan dijumpai situs yang rusak, saat ini sudah jadi baik. Tapi ada pula kemungkinan situs yang dulunya utuh, sekarang malah berantakan. Reliefnya banyak yang hilang. Arcanya digondol maling.
Â
Perhatian dan penelitian situs purbakala sudah dilakukan oleh peneliti asing sejak awal abad ke-19. Tentu saja mayoritas peneliti itu berkebangsaan Belanda. Kegiatan itu makin terarah karena sejak Tahun 1901 berdiri Komisi untuk penyelidikan kepurbakalaan di Jawa dan Madura (Commisie in Nederlandsch Indie voor Oudheidkundig Onderzoek op Java en Madoera).
Â
Terinspirasi dari kegiatan blusukan para peneliti itu, saya yakin para Menner itu pasti punya dokumentasinya. Maka, saya pun mulai mencari dan berharap bisa menemukan gambar atau foto-foto kuno situs purbakala di tahun-tahun 1900-an, sehingga dapat dibandingkan dengan kondisi yang ada saat ini. Adapun situs-situs penyimpan dokumen kuno tersebut adalah : KITLV, NYPL dan Tropen Museum.
Â
Patirtaan Belahan
Â
Candi Belahan tepatnya Patirtaan Belahan disebut juga  Candi Sumber Tetek karena dari salah satu payudara  arca-nya mengeluarkan pancuran air. Candi Belahan menghadap ke Timur  dengan bagian belakang Lereng Gunung Penanggungan.  Candinya terbuat dari bata merah. Ada dua arca di relung utara dan selatan. Arca di relung Utara dikenal sebagai Dewi Sri, yang mengeluarkan pancuran air dari payudaranya. Sedangkan arca di sebelah Selatan dikenal sebagai Dewi Laksmi.
[caption id="attachment_320718" align="aligncenter" width="400" caption="Patirtaan Belahan Tahun 1899"][/caption]