Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menikmati Surfing di Pulau Merah, “Kuta”-nya Banyuwangi

11 Juni 2013   22:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:11 3339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_259451" align="aligncenter" width="500" caption="Menunggang Ombak di Pantai Pulau Merah Banyuwangi (dok pribadi)"][/caption]

Wisata Banyuwangi makin mengeliat. Objek wisatanya semakin tertata. Destinasi baru gencar dipopulerkan. Salah satunya: Wisata Pantai  Pulau Merah. Terletak di Kecamatan Pesanggaran. Kira-kira 80 Km Selatan Kota Banyuwangi.

[caption id="attachment_259452" align="aligncenter" width="500" caption="Pulau Merah dan Payung Merah... (dok pribadi)"]

13709643201525401176
13709643201525401176
[/caption]

Tertarik dengan Pulau Merah, mumpung  ada libur sehari, maka  6 Juni lalu, pukul 3 dini hari saya dan 3 rekan meluncur ke Banyuwangi. Rencananya sih berangkat pukul 2 dinihari. Tapi terkendala hujan. Begitu hujan agak reda baru kami bisa berkumpul. Tak perlu buang waktu, kami segera berangkat. Harus  pagi-pagi karena jaraknya lumayan jauh. Kira-kira 6 jam perjalanan. Kalau tidak macet. Sempat kuatir juga ada kemacetan. Karena dua hari sebelumnya, jalur di Kawasan Hutan (Alas) Gumitir (Jember-Banyuwangi) yang berkelak kelok,  macet total dua arah karena ada Truk patah As roda belakangnya.

Alhamdulillah, perjalanan  pagi  itu lancar. Pasuruan, Probolinggo, Lumajang dan Jember sudah terlewati. Lalu, disambut patung Penari Gandrung saat meninggalkan Alas Gumitir. Itu tandanya akan masuk wilayah Banyuwangi. Selepas Kalibaru, dan  Glenmore mentari mulai merayap naik. Menurut petunjuk seorang penambal ban, setelah Genteng, belok kanan. ”Ikuti saja papan petunjuk”, kata penambal ban yang ramah.

Jalan menuju lokasi walaupun agak sempit tapi lumayan mulus. Akhirnya  sampai di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran. Beli tiket 2500 per kepala. Parkir bebas. Lumayan murah. Maklum lagi promosi wisata he he he. Kawasan pantai Pulau Merah lumayan bersih walaupun menyatu dengan pemukiman nelayan. Beberapa rumah dan kedai berjajar di kiri jalan menuju pantai.

[caption id="attachment_259453" align="aligncenter" width="450" caption="Halaman Depan Pulau Merah (dok pribadi)"]

1370964346583652386
1370964346583652386
[/caption]

Pasir Putih dan Tanah Merah

Pulau Merah merupakan sebutan  untuk Pulau (Bukit) kecil yang ada di  pantai. Pantai Pulau Merah ini segaris dengan Pantai Teluk Pancer. Pulau (Bukit) ini sekarang ditumbuhi semak menghijau. Saat musim kering, semak meranggas. Dan tanah di Pulau itu nampak berwarna merah. Maka, disebutlah  Pulau Merah.

Pantai Pulau Merah memanjang ke Timur dan Barat. Pasirnya putih bersih. Di arah Timur ada Gunung  Tumpang Pitu. Konon kaya akan Emas. Ke arah Barat, Pantai Pulau Merah melengkung, dan di ujung sana kira-kira 3 kilometer bersatu dengan Pantai Teluk Pancer. Sungguh asyik berlama-lama duduk di pinggir pantai. Menikmati angin sepoi-sepoi dan alunan ombak yang datang silih berganti.

Sepintas, suasana Pantai Pulau Merah mirip  Pantai Kuta di Bali.Untuk menambah kesan “merah”, beberapa Kursi Pantai terpasang menyatu dengan Payung berwarna Merah yang menaunginya. Tentu saja untuk duduk atau tiduran, sambil menikmati angin sepoi-sepoi,  Anda harus bayar sewanya.

1370964378744477328
1370964378744477328

[caption id="attachment_259455" align="aligncenter" width="450" caption="Sisi Timur Pantai Pulau Merah (dok pribadi)"]

1370964418775604763
1370964418775604763
[/caption]

[caption id="attachment_259456" align="aligncenter" width="500" caption="Sisi Barat Pantai Pulau Merah, menyatu dengan Teluk Pancer di ujung sana (dok pribadi)"]

1370964450964173134
1370964450964173134
[/caption]

Menunggang Ombak

Banyuwangi sebenarnya punya G-Land atau Pantai Plengkung yang ombaknya mirip Hawaii. Ombaknya tinggi dan lautnya berkarang. Hanya peselancar profesional yang bisa menakhlukannya. Sedang ombak Pantai Pulau Merah sangat ideal untuk seluruh “kelas” peselancar. Pemula, amatir atau profesional. Tinggi ombak rata-rata 2 meter. Bergulung-gulung dengan teratur. Dasar pantai cenderung landai dan tak berkarang. Inilah kelebihan Pulau Merah. Nah, Pulau Merah makin eksotis dengan sajian penunggang ombak yang meluncur silih berganti. Maka untuk mempopulerkan Pulau Merah, 24-26 Mei kemarin, di tempat ini digelar Surfing Internasional.

1370964251277451464
1370964251277451464

1370964498103790284
1370964498103790284

13709646061318996373
13709646061318996373

13709645281542283458
13709645281542283458

Dengan ombak yang tidak terlalu keras, nampaknya Pantai Pulau Merah sangat layak untuk wisata keluarga. Anak-anak akan suka bermain pasir dan bermain air. Tapi saya tetap tidak menyarankan mandi di Pantai, karena Pantai ini  termasuk Pantai Selatan yang kadang sekejab bisa menjadi pantai yang ganas. Agaknya untuk antisipasi, petugas rescue pun siap di pinggir pantai bila sewaktu-waktu harus menjalankan tugasnya.

Teluk Pancer

Selepas menikmati keelokan Pantai Pulau Merah serta lihainya para peselancar menunggang ombak, sebaiknya tidak melewatkan mengunjungi Pantai di Teluk Pancer. Di kawasan ini para nelayan menambatkan perahu dan menurunkan  hasil tangkapannya. Tempatnya masih alami. Baunya memang agak amis. Khas pantai nelayan. Pasirnya juga putih. Dari tempat ini nampak dikejauhan, Pulau Merah dengan latar belakang Gunung Tumpang Pitu. Karena agak terpencil, tempat ini cenderung sepi. Lumayan nyaman untuk sejenak keluar dari hiruk pikuk dengan menikmati deburan ombak.

[caption id="attachment_259461" align="aligncenter" width="500" caption="Teluk Pancer (dok pribadi)"]

13709646461680876227
13709646461680876227
[/caption] [caption id="attachment_259462" align="aligncenter" width="500" caption="Pulau Merah dan Gunung Tumpang Pitu nun jauh di sana (dok pribadi)"]
1370964669290548797
1370964669290548797
[/caption]

1370964700235610435
1370964700235610435

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun