Taman Ayun, objek wisata Bali yang selalu bikin penasaran. Akhirnya, setelah beberapa kesempatan terlewatkan, tiba juga saya di tempat ini. Itupun setelah beberapa kali balik arah karena salah jalan dan beberapa kali berhenti untuk bertanya ke penduduk. Warga Bali yang ramah dengan sabar menunjukkan lokasinya, yang ternyata dekat Pasar Mengwi.
Begitu sampai di  tempat parkir saya memandang sekeliling. Kompleks Pura Taman Ayun cukup luas dan asri. Ada pagar batu mengelilinginya. Kolam besar, airnya tenang berwarna hijau kebiruan melingkupi Pura peninggalan Raja Mengwi ini. Banyak turis domestik maupun asing yang juga berbondong-bondong mengunjungi tempat ini.
Dari tempat parkir di pinggir kolam besar, saya dan Darmaji melangkah memasuki sebuah gapura Paduraksa berukir khas Bali. Di balik gapura ada pelataran berpaving yang cukup luas. Dalam kaidah arsitektur Bali pelataran ini disebut Jaba. Antara pelataran luar dan pelataran dalam dipisahkan oleh kolam besar yang mengelilingi pura. Untuk memasuki Pura, pengunjung harus melewati jembatan dan melewati Gapura Bentar. Di jalan masuk ada depan jembatan terdapat sepasang arca besar. Jangan lupa bayar tiket ya, setelah melewati jembatan, hehehe.
Â
Di sisi kanan ada bangunan semacam pendopo. Orang Bali menyebutnya Wantilan. Di dalam pendopo yang dibangun mirip amphiteater mini dengan tangga sekeliling, saya melihat di tengahnya ada beberapa patung yang menunjukkan aktifitas sabung ayam ala Bali, Tajen.
Â
Â