Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Akrab dan Bersahabat dengan Sains di Taman Pintar, Jogjakarta

5 Juni 2013   16:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:29 4181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Libur telah tiba. Jogjakarta yang mulai macet (kata pak JM), sebentar lagi akan lebih macet. Beribu-ribu pelajar (terutama) akan segera membanjiri kota pelajar sekaligus kota budaya itu dari berbagai penjuru. Agendanya adalah Study Tour, Jogja Tour atau Widya Wisata. Tentunya tidak sekedar rekreasi mengisi liburan. Namun ada muatan edukasi di dalamnya.

Lazimnya, destinasi yang jadi langganan adalah Prambanan, Borobudur, Taman Kyai Langgeng, Parangtritis, Museum Kereta, Taman Sari, Keraton Jogjakarta dan Malioboro. Nah, untuk wisata pendidikan khususnya IPTEK, saran saya,  berkunjunglah  ke Taman Pintar  Jangan dilewatkan , karena di sana pengunjung akan diajak untuk lebih akrab dan bersahabat dengan SAINS, Budaya, Lingkungan Hidup dan aktifitas kreatif lainnya.

Taman Pintar, terletak di Jalan Panembahahan Senopati. Dekat Benteng Vredeburg dan Pasar Beringharjo. Jika kendaraan parkir di Alun-alun Utara, maka Anda bisa naik becak atau jalan kaki. Susuri jalan ke arah  Malioboro. Sampai di perempatan, dekat Tugu Serangan Umum 1 Maret, ambil arah kanan. Kira-kira 200 meter akan sampai di gerbang Taman Pintar. Kompleks ”pintar” ini diresmikan Presiden SBY, 15 Desember 2008 lalu.

Masuk halaman  Taman Pintar, pengunjung akan disuguhi beberapa visualisasi cantik. Di bagian kiri halaman, ada Klimatologi Mini. Lalu Tapak Presiden. Mungkin terinspirasi yang di Hall of  Fame.  Pas di tengah halaman ada Prasasti bertuliskan: BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHORAMATI PARA PEMIMPIN DAN PAHLAWANNYA. Di belakang prasasti  ada Pancuran Air Parabola yang unik. Mempercantik halaman tengah.  Setelah pancuran ada Gong Perdamaian Nusantara, sebagai pengejawantahan kebhinekaan dari seluruh Nusantara.  Di sisi kanan terdapat Dinding Berdendang, berupa tabuhan-tabuhan yang menempel di dinding untuk anak-anak.

1370423135142430589
1370423135142430589

13704230861783315785
13704230861783315785

Sedang di latar belakang, ada gedung dengan arsitektur minimalis yang merupakan lokasi utama kunjungan di Taman Pintar. Dari  kiri;  Gedung Memorabilia, Gedung Oval, Gedung Kotak. Di sayap kanan ada  Food Court dan Souvenir Counter. Lalu ada kios buku sekaligus pintu keluar gedung.

Gedung Memorabilia

Setelah membeli tiket, pengunjung pertama kali akan digiring masuk ke Gedung Memorabilia. Namanya saja Memorabilia, tentu  isinya untuk  kembali mengingatkan tentang sejarah bangsa Indonesia dan Keraton Jogjakarta khususnya. Koleksinya menarik. Ada lukisan raja-raja Jogjakarta nan gagah berwibawa. Termasuk Sejarah Keraton yng ditampilkan secara Audio Visual. Tinggal Klik saja, muncul apa yang ingin Anda ketahui. Visual apik lainnya adalah patung-patung yang menampilkan busana prajurit khas Keraton nan artistik dengan senjata khas masing-masing. Koleksi menarik lain di Memorabilia ini adalah Arsip Nasional berupa Konsep Teks Proklamasi. Asli tulisan tangan Soekarno. Baik yang belum maupun yang sudah dikoreksi.

13704233151557499315
13704233151557499315

1370423290362430402
1370423290362430402

Gedung Oval

Selepas dari Gedung memorabilia. Kunjungan dilanjutkan ke Gedung Oval. Masuk ke Aquarium Raksasa yang menyerupai lorong. Koleksi ikan hiasnya  memesona. Ada yang hitam, putih dan warna warni. Berenang bebas ke sana kemari. Menyegarkan mata. Di ujung lorong, tiba di arena Kreasi SAINS. Berupa ruang bundar yang luas, dengan tangga melingkar menuju lantai dua. Mula pertama akan disambut Patung Tyrex yang menyeringai. Kemudian kehidupan masa purba. Lalu pengunjung  mulai diajak berakrab ria dengan karya-karya SAINS yang berbasis ilmu fisika. Ada Air Track (Rel Udara), Wujud Zat, Lingkaran Newton, Generator Van de Graaf, Hukum Newton dan diakhiri dengan ajungan Mobil Toyota, termasuk di dalamnya Eco Car. Konsep mobil murah ramah lingkungan.

13704236351997477431
13704236351997477431

13704240721132943341
13704240721132943341

13704233491665819952
13704233491665819952

Selanjutnya naik lantai dua melalui tangga putar. Di kanan tangga, menempel di tembok tertampang  foto-foto ilmuwan dunia yang menginspirasi dengan berbagai macam penemuannya. Ada Issac Newton, Einstein sampai si jenius abad 21, Stephen W. Hawking, penulis buku Fisika “The Brief History of Time”. Tak ketinggalan. di langit-langit gedung terdapat Model Sistem Tata Surya. Berupa Matahari,M Planet dan satelit yang masing-masing berputar sesuai Kala Revolusinya.

13704234581030057639
13704234581030057639

1370423488175522507
1370423488175522507

13704234252049955098
13704234252049955098

Lantai II Gedung Kotak

Tangga Putar dari Gedung Oval menymbung ke  lantai II Gedung Kotak. , Di sini sajian SAINS dan BUDAYA-nya lebih spesifik dan menarik. Dikelompokkan dalam beberapa Zona. Di Zona Nuklir, saya melihat ada koleksi Uranium. Bahan Radioaktif yang selama bertahun-tahun saya sampaikan pada murid-murid dan baru kali ini melihatnya langsung dengan mata kepala, he he he. Ada pula Detektor Radioaktif, Gejala Radioativitas, termasuk cara menghindari paparan radiasi nuklir.

13704237351132193832
13704237351132193832

Rumah Gempa, yang bergoyang-goyang,  sebagai model  peristiwa gempa bumi, menarik untuk dicicipi. Jangan dilewatkan juga gejala-gejala kelistrikan yang sangat eksotis. Timbulnya kilatan listrik di Papan Listrik, proses terjadinya Halilintar dan ”rambut jabrik” akibat gejala elektrostatik. Pengunjung nampak sangat antusias mencoba berinteraksi dengan peralatan-peralatan SAINS yang disiapkan di anjungan.

1370423541920523178
1370423541920523178

13704238021219959652
13704238021219959652

Setelahnya, pengunjung akan menuju Zona Air. Mengingatkan akan pentingnya air bagi kehidupan. Begitu pula di Zona Warisan Leluhur, menampilkan aset-aset budaya yang tak ternilai harganya. Misalnya Wayang Kulit dan Keris serta Rumah Adat. Ada Miniatur Joglo, Rumah Gadang dan Rumah Adat Toraja serta Rumah Balai Batak Toba

13704241331432873455
13704241331432873455

13704238561173377187
13704238561173377187

Zona Fisika. Zona Biologi adalah zona-zona yang lebih spesifik mengajak pengunjung untuk memahami gejala alam. Misalnya Gaya tak nampak, Katrol, Sonometer serta Torso dan Tubuh Manusia. Tak jarang pengunjung dahinya berkerut. Pertanda ikut memikirkan. Kok bisa Seperti itu? Misalnya Visualisasi Anti Gravitasi yang dibuat dengan sangat mengagumkan karena membuat pengunjung tercengang. Biasanya, setiap benda akan jatuh atau bergerak turun, karena adanya Gaya Tarik Bumi (Gravitasi).  Ini lain. Dengan model Fisika, sebuah batang logam berbentuk seperti kerucut bisa bergerak dari bawah ke atas. Menggelinding, menelusuri lintasan besi naik, melawan Gaya Gravitasi!

Nah, mengunjungi Taman Pintar saat liburan ke Jogja agaknya wajib diagendakan karena koleksi berupa tampilan model SAINS, BUDAYA serta LINGKUNGAN yang interaktif akan mampu merangsang pengunjung, terutama pelajar, untuk lebih bersahabat dengan ilmu pengetahuan dan budaya negeri sendiri. Syukur-syukur mereka  juga terinspirasi untuk menggali rahasia di balik model gejala-gejala alam atau peristiwa yang sudah ditampilkan. Memang koleksi seperti ini ada juga di Jawa Timur Park Batu, Malang. Tapi yang di Jogja memang beda.

1370424188293322319
1370424188293322319

13704238911318091106
13704238911318091106

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun