Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Abu Letusan Gunung Kelud Sampai 90 Kilometer (update)

14 Februari 2014   03:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:50 4304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13923260801409599554
13923260801409599554

[caption id="attachment_311910" align="aligncenter" width="512" caption="Kubah Lava, akibat letusan tahun 2007 (dok pribadi)"]

13923233481572280361
13923233481572280361
[/caption]

Sekitar pukul 22.50 WIB, melalui breaking news beberapa TV Berita menyiarkan kalau Gunung Kelud erupsi.   Buru-buru istri saya yang lagi nonton TV,  yang asli Kandat - Kediri menelpon saudaranya. Ternyata benar. Dari Kandat- Kediri yang berjarak sekitar 25 Km di arah Barat Gunung Kelud, kakak ipar mengabarkan kalau Kelud meletus. Terdengar suara gemuruh seperti guntur terdengar berulang-ulang. Maka malam ini, Desa Karangrejo - Kandat - Kediri makin gelap dan pekat karena turun hujan abu, pasir dan kerikil. Sampai sekitar pukul 02.00 dini hari, ketebalan abu vulkanik di Kandat Kediri mencapai 5 cm.

Sekitar pukul 23.30, sebuah SMS masuk. Mbak Muji, teman akrab yang tinggal di Srengat juga mengabarkan kalau Kelud meletus. Wilayah di sekitar tempat tinggalnya dijadikan semacam jujugan bagi penduduk sekitar Kelud untuk mengungsi.

Tak dinyana, setelah 2 jam pasca Erupsi (saat tulisan ini dibuat), abu letusan Gunung  Kelud sudah sampai di teras rumah saya. Jika ditarik garis lurus, Prigen (Lereng Utara Gunung Welirang) berjarak sekitar  90 kilometer dari Gunung Kelud. Kalau berkendara, dari Prigen ke Kelud harus menyusuri jalan paling dekat sejauh 130 kilometer. Sekitar pukul 01.00, saat berjalan ke kamar mandi saya merasakan lantai rumah yang agak-agak "kasar". Tidak seperti biasanya. Karena penasaran saya lihat ke teras rumah. Ternyata sudah penuh dengan debu. Dengan bantuan senter saya melihat, rintik-rintik abu vulkanik jatuh di sekitar rumah. Bisa jadi, abu vulkanik bisa terbawa pada jarak yang lebih jauh lagi.

13923233951585549543
13923233951585549543
13923234342139433881
13923234342139433881

Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi strato (strato vulcano/ kerucut) yang dalam periode tertentu selalu meletus. Ancaman paling serius dari letusan Gunung Kelud adalah  letusannya yang eksplosif. Saat meletus bersifat menyemburkan material padat. Setelah itu baru muncul  aliran lava panas yang encer dari perut bumi. Aliran lava panas ini membentuk Kubah Lava seperti yang terjadi pada tahun 2007 lalu. Material padat yang tersebar di sekitar puncak gunung juga menjadi ancaman kala hujan tiba. Derasnya air akan menggelontorkan material itu ke bawah sehingga terjadi aliran lahar. Untuk menanggulanginya, di beberapa tempat telah dibangun beberapa tanggul penahan lahar Gunung Kelud

Ditilik dari sejarahnya, gunung Kelud telah meletus beberapa kali. Tahun 1334 M, tahun 1919, tahun 1990. Bahkan pernah tercatat pula beberapa letusan di tahun 50-an dan 80'an. Letusan terakhir terjadi  tahun 2007. Letusannya tidak eksplosif tapi bersifat efusif. Aliran lava dari magma yang mengalir dari perut bumi membentuk Kubah Lava (Anak Gunung).

[caption id="attachment_311913" align="aligncenter" width="512" caption="Tanggul penahan aliran Lahar Gunung Kelud (dok pribadi)"]

1392323488599292287
1392323488599292287
[/caption]

Semoga letusan Kelud di 2014 ini segera tuntas dan tidak menimbulkan korban jiwa bagi  warga yang tinggal di Kediri, Blitar dan Malang.

[caption id="attachment_311914" align="aligncenter" width="512" caption="Tebing Batu di puncak Gunung Kelud (dok pribadi)"]

13923235721018991997
13923235721018991997
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun