Karena jalan aspal belum buntu, maka setelah rombongan sudah lengkap, saya ikuti jalan beraspal menanjak. Tiba di pelataran puncak bukit. Ada sebuah bangunan pendopo yang kami gunakan untuk berteduh, menghindari sengatan matahari yang tak mau kompromi. Sambil duduk bersandar dan kaki selonjoran, menikmati semilir angin, saya coba googling tentang Waduk Bajulmati ini.
Saya cek di maps. Kayaknya lokasi waduk ini juga meliputi Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Tapi pintu masuknya di Kecamatan Banyuputih, Situbondo. Dibangun tahun 2006. Baru selesai tahun 2015. Proses pembangunan yang lumayan panjang. Mengindikasikan bendungan/ waduk ini juga tergolong waduk raksasa. Kalkulasinya, bisa menampung 1o juta meter kubik air dari aliran sungai yang bermata air di Gunung Ijen. Fungsinya, selain untuk irigasi sawah dan kebutuhan air bersih  di Banyuwangi dan Situbondo, juga penyuplai listrik berkapasitas 340KW.
Miniatur Raja Ampat
Setelah sejenak melepas penat dan melihat view sekeliling, saya tertarik dengan gundukan-gundukan tanah yang menyembul di permukaan  sisi barat waduk ini. Segera, kami pun menuju kendaraan dan bergerak memutar sedikit. Mencari dan mendekat pemandangan yang tadi terlihat.  Tak sampai lima menit, kami sampai di sisi atas waduk yang tak berpagar. Saya pinggirkan kendaraan agar tak mengganggu pejalan dan kendaraan yang barangkali melintas.  Â
Wow, di depan kami terhampar pemandangan indah di bawah terik matahari yang begitu menyengat. Saya tak mau menceritakannya. Silahkan masing-masing melihat gambarnya. Mungkin satu kata bisa mewakili: Instagramable!Â
Ya, mungkin inilah Raja Ampatnya Jawa Timur yang hanya  bisa dijumpai saat musim kemarau. Bisa jadi, saat musim penghujan, air bendungan akan melimpa. Maka tenggelam pula pulau-pulau di Raja Ampat Waduk Bajulmati ini. Jadi, jika ingin mendapatkan latar foto yang menarik, datang saja ke Waduk Bajulmati saat kemarau. Tak apa, sambil berpanas ria tapi akan memperoleh Raja Ampat yang tak jauh-jauh amat dari rumah!  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H