Ternyata di lokasi ini tak ada loket pembayaran tiket. Cukup bayar parkir saja. Sehingga setelahnya, saya bertujuh dengan P Budi, P Gunarso, P Said, P Bambang, P Ali dan P Yon langsung melenggang saja menuju pantai. Belum lama berjalan, kami berpapasan dengan  beberapa pelancong muda mancanegara yang baru pulang dari pantai. Bening-bening, seperti harapan Pak Sirpa, Pak Jati dan Pak Bain.....Â
Berikutnya berbondong-bondong cowok-cowok bule berambut gondrong  naik motor dengan membawa papan surfing mendahului kami menuju pantai. Agaknya, pantai ini benar-benar favorit turis mancanegara, pikir saya. Â
Untuk menuju pantai, tinggal mengikuti jalan turun berupa tangga yang makin menyempit. Di kiri pagar pembatas jurang. Di sisi kanan, berderet cafe-cafe, toko perlengkapan renang serta toko souvenir. Bangunan-bangunan  cafe dan toko dibuat dengan memanfaatkan lahan-lahan sempit yang kemungkinan besar dulunya adalah batu-batu cadas. Walau berderet-deret  dengan penataan tidak rapi, tapi tidak terkesan kumuh.
Tangga dibuat meliuk-liuk menuruni batu cadas diapit jurang dan bangunan-bangunan yang berjejal-jejal. Agaknya, kondisi seperti ini malah membuat turis asing nyaman-nyaman saja. Buktinya, kalau saya hitung, lebih banyak bule-nya daripada pelancong blusukan seperti saya. Bersliweran naik turun tangga entah darimana dan mau kemana. Banyak pula diantara mereka yang sedang menikmati hari dengan duduk-duduk, makan dan minum di cafe.Â
Surga Tersembunyi Bali Selatan
Bahkan dengan kreatifitasnya, ada pengelola wisata yang merancang cafenya sangat artistik. Dibuat monjorok ke jurang, sehingga pengunjung cafe bisa menikmati hidangan sembari duduk-duduk menikmati bentangan lansekap yang menawan. Â
Dari view point ini pula, kita disuguhi pemandangan eksotik yang jarang dijumpai di tempat lain. Ada Bukit karang yang disulap jadi cafe dan kolam renang mini. Di bawah sana terhampar laut biru dengan gelombang menggelegak menggoda para peselancar untuk menaklukannya. Di sisi kiri ada pemandangan tebing karang yang membentuk cekungan membatasi bibir pantai berpasir putih. Â Agaknya, lokasi ini juga favorit para turis untuk menghabiskan waktunya dengan berenang di pantai yang airnya bening. Benar kata orang, ini serpihan surga di Bali Selatan.