Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Revisi Tol Trans Jawa

27 Desember 2018   18:32 Diperbarui: 27 Desember 2018   19:05 2030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Tol Trans Jawa (Kompas Property)

Ya, karena macetnya itu.  Dilanjutkan Dari Surabaya (Warugunung) sampai Mojokerto kalau lancar bisa ditempuh tidak sampai 30 menit. Artinya perjalanan ke arah Barat (dari Gempol) sebagai gerbang masuk semua kendaraan dari arah Timur lewat Trans Jawa  ruas Gempol - Porong - Sidoarjo- Surabaya  lalu disambung Surabaya - Mojokerto jadi tidak lagi efisien. Buang-buang tenaga, waktu dan duit. Fisik jadi capek gara-gara macet.  Waktu perjalanan lebih panjang. Bensin tambah banyak, Belum lagi tiket tol-nya. Lalu apa untungnya lewat tol??

Memang ada sih pilihan, dari Gempol kalau ke Mojokerto bisa lewat jalan Nasional yang melintas dari Gempol - Kejapanan - Ngoro- Mojosari- Mojokerto. Tapi jalur ini juga padat. Ngoro adalah salah satu pusat industri di Jawa Timur. Truk besar kecil tak pernah sepi hilir mudik datang dan pergi. Jadi pilihan untuk lewat jalur ini sering diabaikan.  

By Pass Tol Trans Jawa

Nah, singkatnya, tidak semua kendaraan dari arah Timur (Bali/ Banyuwangi/ Jember/ Malang) itu tujuannya ke Surabaya. Banyak diantaranya yang langsung ke Mojokerto langsung melanjutkan perjalanan menuju ke arah  Barat. Lalu kenapa harus dilewatkan Surabaya? Lalu, ya buat kan saja By Pass Tol Trans Jawa Ruas Gempol - Mojosari - Mojokerto (di peta garis warna merah).

By Pass Tol Trans Jawa ini akan berdampak luar biasa baik terhadap fisik jalan, fisik kendaraan, fisik pengemudi, arus barang, arus manusia dan sebagainya. Fisik jalan Gempol Porong Surabaya akan lebih awet. Beban harian  tidak overload. 

Roda-roda kendaraan juga akan lebih awet karena tidak perlu muter-muter sepanjang Porong Surabaya Mojokerto yang penuh kesia-siaan. Fisik pengemudi akan tetap fit untuk lanjut ke arah Barat, tanpa susah payah terjebak macet dan payah muter Porong Surabaya. Duit irit, karena jatah bensin dan bayar tol bisa dikurangi. 

Akhirnya, apakah uneg-uneg ini  akan jadi kenyataan. Ya, tergantung Pak Presiden dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)  serta Pak Menteri PUPR yang berhak memerintahkan anak buahnya untuk mengkaji.  Saya tak lanjutkan saja perjalanan lewat Tol Trans Jawa ini sembari mencatat ini itu. Barangkali saja ada lomba Blog semacam Tol Riser atau Tol Rider, saya sudah cukup bahan menuliskannya. Salut dan bersyukur dengan adanya Tol Trans Jawa

By Pass Tol Trans Jawa (garis merah)
By Pass Tol Trans Jawa (garis merah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun