Melintang
Secara kasat mata, dilihat dari bentuknya, struktur batu bata di Trowulan ini memang layak disebut saluran air. Entah pengairan irigasi atau keperluan untuk kebutuhan sehari-hari. Bentuknya unik karena melintang pada arah yang berbeda. Struktur pertama panjangnya sekitar 6-7 meter melintang ke arah Utara - Selatan. Struktur kedua melintang arah Barat daya sepanjang 3 meter. Â Kedalaman saluran struktur bata sekitar 40-50 cm.
Sayangnya, dimana ujung pangkal struktur batu bata ini masih belum diketahui. Di ujung Barat daya masih terpendam dalam tanah dan di atasnya jalan setapak. Di ujung satunya juga terpendam dalam tanah setinggi lebih kurang 1 meter dan merupakan sawah milik pribadi. Bahkan, kata ibu pembuat bata merah, selain struktur bata, ditemukan pula di situ serpihan gerabah. Tentunya perlu ekskavasi lebih lanjut untuk mengetahui ke arah mana struktur batu bata ini berlanjut.
Sekali lagi penemuan ini sangat menarik dan semakin mengukuhkan bahwa Trowulan memang merupakan situs kota kuno terlengkap yang pernah ada di Indonesia.Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H