Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Di Balik Kemegahan Bali Mandara

27 Mei 2014   05:02 Diperbarui: 4 April 2017   18:15 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bali, negeri para dewa. Magnet wisata andalan yang sudah mendunia. Terkenal karena keelokan alam dan kentalnya tradisi yang tak tergoyahkan jaman. Tak heran, ratusan bahkan ribuan wisatawan domestik dan mancanegara tiap hari  menjelajah sudut-sudut Pulau Bali. Akhirnya, Pulau Bali terutama jalan-jalan di Bali Selatan macet. Parah!

Untuk mengurai kemacetan di Bali Selatan bukan perkara mudah. Banyak hal yang menjadi kendala. Ketersediaan lahan di daratan demikian terbatas. Kadang pula membangun infrastruktur harus mempertimbangkan kearifan lokal yang harus terjaga. Maka, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum (PU) , Kementerian BUMN dan Pemerintah Provinsi Bali serta Kabupaten Badung telah melakukan terobosan yang hebat dan luar biasa. Membangun Underpass dan mahakarya jalan tol di atas laut. Untuk melihat mahakarya itu, saya pun menyempatkan “mencicipi” Underpass dan melintas di Tol Bali. Maka hari itu bersama Mas Darmaji dan Mas Edy yang hafal jalan-jalan di Bali, selepas mengunjungi Tanah Lot,  saya pun meluncur menuju Tol Bali. Sebelum memasuki tol, ternyata harus ketemu dulu dengan Underpass Dewa Ruci.

140111550956104193
140111550956104193

1401115549362074122
1401115549362074122


Underpass Simpang Dewa Ruci

Salah satu titik kemacetan terparah di Bali adalah di Simpang Dewa Ruci. Disebut Simpang Dewa Ruci karena di tengah persimpangan ini berdiri kokoh patung Dewa Ruci. Di titik ini sering terjadi penumpukan kendaraan yang keluar masuk ke objek wisata pantai Kuta. Untuk mengatasi kemacetan itu, pemerintah Bali membangun Underpass menghubungkan jalur dari Bandara Ngurah Rai menuju Sunset Road, dan sebaliknya. Masing-masing dibuat dua jalur.

[caption id="attachment_325789" align="aligncenter" width="640" caption="Dewa Ruci"]

140111568698213674
140111568698213674
[/caption]

[caption id="attachment_325786" align="aligncenter" width="640" caption="Underpass Dewa Ruci sedang dikerjakan (dokpub.pu.go.id/puskompu)"]

14011155741438806755
14011155741438806755
[/caption]

14011163981089684642
14011163981089684642

1401115664641208191
1401115664641208191

Underpass Simpang Dewa Ruci yang menelan anggaran Rp. 148,3 milyar lebih benar-benar berfungsi optimal. Keruwetan dan kemacetan yang biasanya terjadi sudah tidak terlihat lagi. Saat saya melewati Underpass ini menuju Sunset Road, nampak motor dan mobil demikian nyaman melenggang di kawasan ini. Hebatnya,  para perancang Underpass ini benar-benar sangat menjaga nilai-nilai tradisi dan kepercayaan masyarakat Bali. Patung Dewa Ruci  tetap in situ. Tidak bergeser sedikitpun walaupun disekitarnya diadakan rekayasa jalan raya yang cukup rumit.

Triangle Connection

Keluar dari Underpass Dewa Ruci, Mas Edy yang sudah 5 tahun tinggal di Bali dan bekerja di BPC Hotel, menunjukkan jalur ke arah jalan tol Bali. Jalan tol  ini sebenarnya lebih tepat disebut sebagai jembatan di atas laut. Panjangnya 12,7 kilometer. Sekitar 10 kilometer ada di atas laut. Ini adalah tol di atas laut pertama yang ada di Indonesia. Sekaligus merupakan mahakarya anak bangsa yang sangat luar biasa dan menjadi tonggak sejarah dalam pembangunan infrastruktur jalan raya di Indonesia. Konon, konstruksi yang serupa dengan jalan tol Bali ini bisa dijumpai di Malaysia (Penang Bridge panjangnya 12,9 Km) dan di Kanada (Union Bridge panjangnya 13,5 Km). Kelebihan lainnya, Tol Bali ini juga menyediakan jalur khusus pengendara sepeda motor.

1401115776663834963
1401115776663834963

140111581172987063
140111581172987063


Jalan Tol Bali, dibangun untuk menghubungkan segitiga emas (Triangle Connection) Bali. Yakni Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa dan kawasan wisata Nusa Dua. Selama ini jalur menuju Nusa Dua tumplek blek di By Pass I Gusti Ngurah Rai. Akibatnya jalan pun overload. Maka, kemacetan terjadi dimana-mana. Solusinya, jika segitiga emas itu terhubung maka arus wisatawan dari Bandara Ngurah Rai menuju sudut-sudut Bali akan lebih lancar. Kegiatan distribusi dan mobiltas barang keluar dan masuk Bali di pelabuhan Benoa juga makin dinamis.  Sekaligus diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitarnya. Begitu pula dengan kawasan wisata Nusa Dua akan lebih nyaman sebagai destinasi wisata di Bali Selatan. Sekaligus tempat yang ideal untuk menghelat kegiatan-kegiatan pariwisata maupun kegiatan pemerintahan yang bersifat nasional dan internasional.

Green, Strong & Beautiful

Sesaat setelah masuk Jalan Tol Bali, saya melihat bahwa megaproyek ini benar-benar luar biasa. Sungguh membanggakan dan seakan tidak dapat dipercaya jika desain dan konstruksi jalan tol ini 100 persen adalah karya putra terbaik bangsa. Ini membuktikan dibidang pembangunan jalan dan jembatan di atas laut, Indonesia sangat mumpuni.

[caption id="attachment_325793" align="aligncenter" width="640" caption="Mangrove di sekitar Tol Bali"]

14011158371666819665
14011158371666819665
[/caption]

[caption id="attachment_325798" align="aligncenter" width="525" caption="Tol Bali menghubungkan Segitiga Emas (www.topholidaysbali.com)"]

14011160192069875748
14011160192069875748
[/caption]

Jalan Tol Bali, dibangun oleh konsorsium 7 BUMN dibawah koordinasi PT Jasa Marga Bali Tol. Konsep yang diusung adalah Green, Strong & Beautiful. Konsep Green, setidaknya keberadaan jalan Tol Bali ini diharapkan tetap ramah lingkungan. Maka tak kurang dari 16 ribu bibit mangrove telah ditanam kembali di sekitar jalan tol. Diharapkan, suatu saat di kanan kiri jalan tol akan tampak ijo royo-royo. Strong, kualitas pekerjaan harus dinomor satukan. Bahan-bahan yang digunakan harus teruji dan awet umurnya. Beautiful, tol Bali  selain  jadi ikon konstruksi yang hebat harus tampil pula sebagai ikon pariwisata yang elok dimata dunia. Tidak sekedar jembatan beton yang gersang.

Demi kualitas,  jalan tol Bali melibatkan kontraktor handal di tanah air. Untuk mempercepat proses, maka paket pengerjaan jalan tol Bali dibagi 4 paket. Adi Karya mengerjakan paket I. Waskita Karya mengerjakan paket II dan IV. Hutama Karya kebagian paket III.  Masing-masing paket  pekerjaan dilakukan secara paralel dan simultan. Totalnya menyerap dana sekitar 2,5 triliun. Masing-masing kontraktor mensurvey, merencanakan desain dan teknis serta membangun sendiri-sendiri sesuai dengan kontrak Desain & Built. Tak kurang dari 3000 pekerja terlibat dalam megaproyek ini! Dan untuk menjaga kualitas (strong), kontraktor diawasi oleh Konsultan Quality Assurance yang selalu mengawasi dan mengaudit hasil pekerjaan serta melakukan tes-tes yang berhubungan dengan hasil pekerjaan teknis.

Mengingat jalan tol ini dibangun di atas laut, maka banyak hal yang harus dipertimbangan. Terutama  kualitas tiang pancang, pengiriman bahan, kedalaman laut dan gangguan cuaca. Sifat air laut yang sangat korosi sangat diperhatikan oleh para pembangun jalan tol ini karena akan sangat berpengaruh pada sekitar 14 ribu tiang pancang yang akan dibenamkan kedalam tanah di dalam laut. Panjang tiang pancang rata-rata 12 meter. Sedangkan kedalaman laut bervariasi antara 5-30 meter. Maka untuk bagian laut yang dalam, tiang pancangnya harus disambung. Bagian sambungan digunakan baja. Sambungan ini kemudian dilas agar menyatu. Untuk mencegah korosi, khusus sambungan dilapisi bahan anti karat yakni: Petro Paste, Petro Tape dan HDPE (High Density Polyethylene) sebuah polimer minyak bumi yang bersifat anti karat.

Selain dikonsep hijau dan kuat, unsur artistik dan keindahan nuansa Bali harus muncul dalam pembangunan jalan tol ini.  Bangunan Bali  harus berunsur Kepala, Badan dan Kaki (seperti konstruksi sebuah bangunan candi). Maka, para arsitek Bali pun dilibatkan untuk mendesain Gerbang Tol Bali. Hasilnya berupa gerbang tol yang sangat eksotik. Modern namun tetap bernuansa Bali. Untuk menunjang pengoperasian dilengkapi pula dengan electronic payment, CCTV serta pengukur kecepatan angin. Ini sangat berguna terutama untuk keselamatan pengendara sepeda motor. Jika angin terlalu kencang, maka jalur sepeda motor pun ditutup sementara. Sungguh, jalan tol Bali sangat berbeda dengan tol lainnya di Indonesia. Saya cukup merogoh kocek 10 ribu rupiah untuk melintas di Jalan Tol Bali yang mulus dan indah ini!

14011158991704976905
14011158991704976905

1401115993529734970
1401115993529734970


Bali Mandara

Setelah bekerja selama 14 bulan, siang malam akhirnya jalan tol Bali pun selesai. Sebelum diresmikan, maka Jalan Tol Bali yang merupakan pekerjaan konstruksi tercepat, terkuat dan terindah yang pernah dibuat oleh putra terbaik bangsa ini harus diberi tetenger. Muncul banyak nama untuk jalan tol Bali. Ada nama I Wayan Lotring (mahaguru tari dan tabuh Bali), I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Patih Jelantik, I Gusti Nyoman Lempad (pelukis tersohor Bali abad 20) bahkan Soekarno-Hatta. Namun akhirnya, satu nama yakni Bali Mandara (Maju, Aman,  Damai dan Sejahtera) jadi pilihan. Maka, Senin, 23 September 2013, Jalan Tol Nusa Dua, Ngurah Rai  dan Benoa pun diresmikan.

Siang itu selepas melintas sebentar di Jalan Tol Bali, saya merasakan bahwa sebuah pekerjaan besar sudah ditunaikan oleh putra terbaik bangsa. Secara khusus saya pernah mendengar celoteh Dahlan Iskan, Menteri BUMN yang gesit dan pakar jurnalistik ini. “Proyek Bali Mandara bisa berjalan mulus karena  proyek ini tidak hanya  dibahas di seminar dan rapat. Tapi action dan dukungan seluruh  stake holder-lah (terutama Kementerian PU dan Kementerian BUMN) yang menjadikan megaproyek ini bisa segera dituntaskan. Termasuk peran strategis pemerintah dan pemimpin daerah yang antusias agar pekerjaannya bisa dilaksanakan dan segera diselesaikan”. Selamat untuk putra terbaik bangsa yang telah mampu mengangkat jatidiri dan kompetensi bangsa ini di mata dunia. “Impian bangsa kita untuk menguasai teknologi kontruksi dan rekayasa utamanya dalam pembangunan jalan tol di atas laut akhirnya menjadi kenyataan

14011161051407110063
14011161051407110063

Referensi

1. http://www.youtube.com/watch?v=JM5OV62eIG8 (Info kementerian PU Episode 4)

2. http://balitour.net

3. http://dokpub.pu.go.id/puskompu/id/home/pu_net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun