Nah, mengingat kondisi dunia pendidikan yang sudah diambang  semaput. Harus ada orang baru yang penuh ide dan terobosan untuk membenahinya. Mengapa harus DI?
1. Pak DI telinganya lebar. Suka mendengar keluhan masyarakat. Dari seluruh pelosok negeri. Masukan-masukan, kritikan tentang isu-isu pendidikan pasti akan dicerna dengan hati dan pikiran jernih oleh beliau. Sudah cukup banyak yang berteriak. Tentang UKG, Ujan Nasional, bahkan Kurikulum 2013. Tapi sampai detik ini, jajaran kementerian pendidikan bergeming. Tak mau tahu. Tak mau mendengar. Duuhhhh!
2. Hobi blusukannya menjadikan Dahlan Iskan tahu kondisi pendidikan di LAPANGAN. Â Ibaratnya: Â ajaran 5W dan 1H -nya dunia pendidikan sangat dipahmi oleh Dahlan Iskan.
3. Dahlan Iskan bukan tipe pekerja kantoran atau duduk manis di belakang meja. Salah satu sebab semrawutnya UN waktu lalu adalah laporan Asal Bapak Senang (SBS)
4. Kaya terobosan. Dahlan Iskan,  termasuk manusia yang cerdas dan tegas. Banyak akal dan terobosan. kadang terkesan grusa-grusu dalam mengambil keputusan. Tapi, dalam situasi pendidikan seperti memang diperlukan  langkah-langkah cerdas dan tegas. Saya percaya, untuk mengatasi dunia pendidikan, Dahlan Iskan tidak akan mengambil langkah seperti naik TUXUCI melewati Tawangmangu  menuju Magetan.
5. Memilih bawahan yang kapabel. Saat Dahlan Iskan jadi menteri BUMN, atmosfer di kementrian ini serta perusahaan-perusahaan plat merah di bawahnya berubah total. Banyak direktur-direktur baru yang direkrut. Banyak anak-anak muda yang diberi kesempatan untuk berbicara dan bekerja. Yang diutamakan bukanlah sekedar gelar atau formalitas. Tapi kapabilitas dalam menangani permasalahan yang dinomorsatukan.
6. Jaringan luas. Dengan mengguritanya media milik Dahlan Iskan, informasi apapun di penjuru negeri dapat segera diperoleh. Ini adalah bahan utama penyelesaian masalah. Apakah masalah pendidikan itu ada di HULU atau HILIR. Jika di hulu, otomatis kebijakan harus dilakukan di HULU. Perbaikan gedung sekolah, pelatihan guru, peningkatan kualitas dan kuantitas media pembelajaran. Â Mungkin setelah ini selesai baru ada kebijakan di HILIR.
Intinya, kita perlu Mendikbud yang das des set set.... Persoalan pendidikan perlu segera diselesaikan bukan pembiaran dan banyak proyek berkeliaran!
Saya kira masih banyak hal yang sudah dilakukan oleh Dahlan Iskan,  tamatan Aliyah di Magetan ini,  di berbagai jabatan yang pernah dipercayakan kepadanya. Ini mungkin saatnya, Dahlan Iskan diuji lagi. Mengatasi karut marut dunia pendidikan. Demi Indonesia. Tapi semua itu tergantung pada Presiden Jokowi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H