Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Lesatan Meteor di Sunrise of Java

4 Desember 2014   13:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:05 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu, Banyuwangihanyakota perlintasan. Namanyatenggelam di bawah bayang-bayangPulau Dewata. Bahkan ada yang menganggaptanah semenanjung Blambangan ini lekat dengan dunia mistik. Tapi,sejak Abdullah Azwar Anas , orang muda yang cerdas dan energik terpilih jadi nahkoda , kabupaten di ujung timur pulau Jawa ini mengalamiperubahan dan pertumbuhan luar biasa. Tidak sekedar mengeliat. Boleh dikata, Sunrise of Java, sebutan khas Banyuwangi, kini melesat bak meteor.

Sejak memimpin Banyuwangi mulai 2010, Bupati Abdullah Azwar Anas mulai merevolusiBanyuwangi di segala bidang.Mulai dari merubah paradigma di kalangan birokrasi, peningkatan pelayanan publik, pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, memperluas agrobisnis, menata transportasi, pemberdayaan ekonomi kreatif rakyat, memasyarakatkan dunia digital dan internet sampai pengembangan pariwisata, seni dan budaya.

Tak salah kiranya jika sepak terjang mantan anggota MPR termuda dan anggota parlemen pusat ini layak diacungi jempol. Bahkan dengan kecemerlangan berfikir. Kecermatandalam menggali potensi. Serta bergerak lebih cepat dalam memutuskan dan melaksanakan misi, maka inilah sosok inspiratif yang pas untuk Gerak Lebih Cepat dalam mendorong kemajuan di negeri ini.

14176469171171701958
14176469171171701958

14176471881781938071
14176471881781938071

Sadar Potensi

Sebagaiputra daerah,Abdullah Azwar Anas sangat paham dengan potensi luar biasa yang dimiliki bumi Blambangan. Pantai-pantai di Banyuwangi sangat banyak, eksotikdan masing-masing memiliki keunikan.Gunung Ijenyang sudah dieksplorasi sejak jaman penjajahan, selain ditambang belerangnya juga bernilai wisata tinggi. Kopi Banyuwangisudah lama terkenal sebagai salah satu kopi ternikmat yang pernah tersaji. Melimpahnya hasil bumi dan buah dari tanah subur Banyuwangijuga merupakan potensi agrobisnis yangluar biasa.

Tak kalah menariknya, Banyuwangi punya catatan sejarah panjangsejak jaman Majapahit sampai pra kemerdekaan. Bumi Blambangan dikenal sebagai salah satu pusat peradaban Hindu terbesar sejak runtuhnya Majapahit.Wong Agung Wilis sebagai pemuka pernah mempimpin Puputan Bayu untuk mempertahakan sejengkal tanah Blambangan dari jarahan kompeni. Inilah yang menurunkan banyak seni tradisi sertamewariskan suku Osing di Banyuwangi. Sekaligus mengilhami dan memotivasi putra putriBanyuwangi untuk bersatu padu, cancut tali wondo menbangun daerahnya

14176472921570809198
14176472921570809198

14176498952077293284
14176498952077293284

Gerak Lebih Cepat

Berbekal potensi luar biasa yang dimiliki, satu demi satu misi dijalankan. Dalam kurun 2-3 tahun terakhir, pembangunan infrastuktur sudah menyentuh hampir seluruh sudut-sudut Banyuwangi. Perbaikan jalan, penataan taman, pembangunan terminal, berimplikasi memperlancar roda ekonomi rakyat dan membuka akses pariwisata.

Gebrakan Abdullah Azwar Anas paling kentara adalah di bidang pariwisata. Dengan merangkul seluruh elemen pelaku wisatadan promosi gencar melalui media,wisata Banyuwangi berhasil mencuri perhatian publik. Ada Sport Tourism berupa International Surfing di Pulau Merah. Ecotourisme berupa penangkaran Penyu dan pelepasan Tukik di Pantai Sukamadedan di Pantai Boom. Ada pula Agro Tourism yang menyuguhkan sajian Kopi Luwak di tengah kebun kopi nan nikmat. Even Tour de Ijen makin meningkatkan animo kunjungan wisatawan ke Banyuwangi. Sebuah galian potensi wisata yang layak dicontoh daerah lain. Dibanding kabupaten/ kota lain di Jawa Timur yang pernah saya kunjungi, lesatan pariwisata Banyuwangi yang paling unggul.

Tidak sekedarpariwisata, sentuhan bidang kependudukan juga dilaksanakan dengan serius. Prestasinya,di tahun 2013 kabupaten ini meraih penghargaan nasional Manggala Karya Kencana. Penghargaan di bidang KB (Keluarga Berencana)atas dedikasi pemerintah daerah dalam menyukseskan program nasional mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

Pengentasan kemiskinan dilakukan dengan bertindak cepat menyalurkan CSR perusahan ke kantong-kantong kemiskinanyang disertai dengan desain tata ruang yang baik. Memisahkan kawasan untuk pemukiman, pertanian dan industri. Hasilnya, angka kemiskinan di Banyuwangi menurun drastis diikuti angka pertumbuhan ekonomi yang naik signifikan.

Terbangunnyasistem transportasi berbasis publik, ramah lingkungan dan berpadunya moda transportasi darat, laut dan udara di Banyuwangiternyata juga diapresiasi pemerintah pusat, khususnya Kementerian Perhubungan. Tak ayal, penghargaan Wahana Tata Nugraha pun jatuh di bumi Blambangan.

14176499462029283603
14176499462029283603

14176499871708134819
14176499871708134819

Tak kalah serunya adalah gelaran tahunan seni tradisi dan budaya khas Banyuwangiyang berpotensimeningkatkan kunjungan wisata dan membangkitkan ekonomi rakyat. Sebut saja even Banyuwangi Etno Carnival (BEC) yang gemanya hampir menyamai Jember Fashion Carnival (JFC), tetangga sebelahnya. Ada lagi pergelaran Tari Gandrung Sewu, Festival Osing dan seabreg gelar budaya lainnya membuat seni tradisi di Banyuwangi hidup, berkembang, makin moncer dan dikenal luas.

Demikian cepat laju pertumbuhan di tanah semenanjung Blambangan, akhirnya Bupati Banyuwangi pun meraih penghargaan sebagai Bupatidengan “Kinerja Sangat Tinggi”. Sungguh prestasi yang sepadan dengan apa yang sudah dilakukan untuk Banyuwangi. Ini tak lain karenapemimpin muda ini benar-benar konsiten dalam bekerja. Bahkan bekerja dengan keras dan cerdas, sistematis dan bergerak lebih cepat dari lainnya. Satu demi satu tantangan sudah ditakhlukan, menuju Banyuwangi yang makin mapan. “Perubahan Tidak Menjamin Keberhasilan, Tetapi Tidak Ada Keberhasilan Bisa Dicapai Tanpa Perubahan”. Sungguh sangat menginspirasi…..

[caption id="attachment_357746" align="aligncenter" width="489" caption="Ikon etnik Osing"]

14176500341187240088
14176500341187240088
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun