Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Foto Ekslusif Wajah G. Kelud Pasca Letusan, 1 Km dari Kawah

18 Januari 2015   10:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:53 19719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_364912" align="aligncenter" width="512" caption="Sisi "][/caption]

Setelah didahului beberapa gempa tremor dan peningkatan aktifitas vulkanik, akhirnya  Kamis 13 Pebruari 2014,  pukul 22.50, Gunung Kelud pun meletus  dahsyat (Kelud Meletus). Setengah jam kemudian kakak ipar mengabarkan kalau keadaan keluarga di Kandat- Kediri yang berjarak 25 dari Gunung Kelud baik-baik saja. Beliau malah menceritakan bahwa  letusan Gunung Kelud kali ini benar-benar luar biasa. Setelah didahului  dentuman yang sangat besar dan diiringi  dentuman kecil, di angkasa di atas puncak Kelud nampak  kilatan api dan petir menyambar.

Saya membayangkan, saat dentuman besar itu  kubah lava (anak Gunung Kelud) yang selama ini menyumbat lubang kawah pun jebol dan terangkat kemudian tercerai berai. Berjuta material padat dan gas disemburkan dari oleh tenaga endogen yang sudah terkumpul di perut bumi dan dilontarkan ke angkasa. Material-material berat  (batu, kerikil dan pasir) jatuh  kembali di sekitar Gunung Kelud. Tapi debu dan abunya terbawa angin melanda hampir seluruh Pulau Jawa. Letusan dahsyat itu meninggakan duka nestapa banyak warga. Baik di Kediri dan Blitar. Bahkan kali ini, warga Ngantang, Malang yang selama ini jarang terdampak, juga mengalami derita yang sama.

Lalu, bagaimana wajah Kelud setelah hampir setahun pasca  erupsi hebat tersebut?

14215270862071654470
14215270862071654470

14215270251281010919
14215270251281010919

Pasca Erupsi

Seminggu yang lalu, kebetulan saya ke Kediri. Lagi-lagi tak menyiakan waktu untuk menyapa kembali Gunung Kelud yang hampir setahun lalu meletus dahsyat. Jalan menuju Kelud  sudah bersih dari pasir. Rumah-rumah sepanjang jalan ke arah Gunung Kelud, terutama di  Sugihwaras-Ngancar, desa terdekat ke puncak Kelud,  yang dulu rusak berat sudah diperbaiki. Aktifitas warga juga sudah normal.

Setelah membayar tiket masuk, saya pun meluncur menuju kawasan hutan dan perkebunan. Jalanan lengang karena masih pagi. Tanpa hambatan akhirnya tiba di pelataran parkir. Jaraknya sekitar  5 Km dari puncak Kelud. Di titik ini semua penumpang harus turun. Terutama yang naik roda empat atau yang diangkut oleh kendaraan shuttle (antar jemput penumpang). Nampak beberapa mobil sudah parkir. Beberapa penumpangnya sedang berkemas untuk bertualang juga di Gunung Kelud.

Dari tempat ini, view Gunung Kelud demikian eksotis. Deretan bukit-bukit di kejauhan nampak gersang berwarna abu-abu. Jika masih penasaran dan ingin mendekati puncak, pengunjung  harus naik ojek. Biayanya 15 ribu rupiah. Saya pun bergegas pilih satu ojek. Begitu distater , motor pun meraung. Tak sampai 10 menit tiba di sebuah jembatan. Inilah Batas Akhir untuk segala jenis kendaraan bermotor! Padahal puncak Kelud masih 2 Kilometer lagi. Artinya, kalau ingin mendekati puncak, ya jalan kaki. Alamak...... padahal pagi itu belum sarapan!

[caption id="attachment_364915" align="aligncenter" width="512" caption="Memulai petualangan...........jalan kaki"]

14215271441104870220
14215271441104870220
[/caption]

1421527175847749600
1421527175847749600

Menuju Puncak

Karena sudah terlanjur... ya sudahlah kalau memang harus jalan kaki.  Ditemani angin semilir, saya pun melangkah sendiri. Ada serombongan anak muda cewek cowok di belakang saya. Mula-mula menyusuri jalan aspal menanjak. Di kanan kiri nampak bekas longsoran. Tiba di sebuah belokan tajam, bertemu beberapa ibu-ibu muda yang sudah duduk kelelahan. Mengatur nafas satu-satu.

Saya melanjutkan perjalanan menyusuri jalan yang rusak berat akibat letusan Kelud. Banyak lubang di sana-sini. Ada 3 jembatan penghubung terkoyak dan rusak berat. Sebuah Shelter di pinggir jurang juga  compang-camping  bekas dihantam material vulkanik dan awan panas. Tapi, di beberapa titik pengelola sudah membuat shelter baru untuk istirahat pengunjung.

Karena mentari belum terik, saya bersemangat untuk segera sampai di ujung. Apalagi view sepanjang jalan begitu menakjubkan. Kanan kiri jurang menganga. Batu-batu cadas berwarana coklat, abu-abu kekuningan nampak kekar di seberang sana. Dan nun jauh di bawah di sana nampak pemandangan indah. Sungguh bentang alam yang luar biasa.

14215271981615521908
14215271981615521908

[caption id="attachment_364918" align="aligncenter" width="512" caption="Jalan menuju kawah rusak berat"]

14215272231035560304
14215272231035560304
[/caption]

1421527252132550086
1421527252132550086

[caption id="attachment_364924" align="aligncenter" width="512" caption="Semantgat-semangat..... itu puncaknya sudah kelihatan"]

1421527510815729355
1421527510815729355
[/caption]

1 Kilometer Dari Kawah

Akhirnya, setelah melewati jalan yang meliuk naik turun bukit saya pun tiba di sebuah puncak. Di depan saya nampak wajah asli Gunung Kelud, sedikit terhalang  pagar kawat  dan papan bertuliskan bertuliskan: Berbahaya, Pengunjung Dilarang mendekati Kawah. Beberapa anak muda sudah mendahului saya tiba di tempat ini. Rupanya inilah batas terakhir yang diijinkan untuk didaki. Kata petugas, tempat ini jaraknya 1 Km dari kawah Gunung Kelud yang bersembunyi di balik bukit.

"Sebenarnya boleh saja kalau mau ke kawah. Nanti ada yang mengantar," kata seorang petugas, sambil menunjukkan jalur jalan kaki di belakang pagar kawat berduri. Saya melihat jalan setapak yang ditunjukkan itu sangat menantang. Menyusuri punggungan bukit dan akhirnya harus mendaki  tanjakan curam. Di kanan kirinya jurang menganga. Ngeri juga... he he..... Akhirnya dengan halus saya menolak.

Dari tempat ini, saya melihat wajah Kelud yang luar biasa. Sisa-sisa material erupsinya mengubur seluruh sisi  tebing. Dulu di tempat itu ada tempat parkir, warung-warung, pendopo dan  mushola. Terowongan jalan masuk menuju kawah pun tidak nampak lagi. Nampaknya perlu dana dan kerja ektra untuk memulihkan wisata Kelud seperti sedia kala.

[caption id="attachment_364920" align="aligncenter" width="512" caption="Batas Akhir....... 1 kilometer dari Kawah Kelud"]

14215272791211189512
14215272791211189512
[/caption]

[caption id="attachment_364922" align="aligncenter" width="512" caption="Ini jalan ke kawah ... Ayo siapa tertantang dan berani ke Kawah Kelud......???"]

1421527350784430057
1421527350784430057
[/caption]

14215273022140622100
14215273022140622100

Artikel terkait

1. Letusan Dahsyat Gunung Kelud

2. Foto Esklusif Kelud, Maret 2014 (5 Km dari Kawah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun