Mohon tunggu...
TANPA NAMA
TANPA NAMA Mohon Tunggu... -

Diriku hanyalah manusia sederhana sesederhana diriku memaknai hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Renungan

3 Mei 2011   02:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:08 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Segala peristiwa berawal dari pandangan mata

Jilatan api bermula dari setitik bara

Berapa banyak pandangan yang membelah hati

Laksana anak panah yang melesat dari tali

Selama manusia memiliki mata untuk memandang

Memang selama itu pula manusia akan diliputi godaan

Tak lepas dari bahaya yang menghadang

Dunia memang penuh tipuan

Seringkali menghadirkan senang di permulaan

Dan menyisakan penderitaan saat kembali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun