Mohon tunggu...
TANPA NAMA
TANPA NAMA Mohon Tunggu... -

Diriku hanyalah manusia sederhana sesederhana diriku memaknai hidup

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kemarau Panjang, Tsunami Ekonomi Petani Blitar Selatan

8 November 2013   15:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:26 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KEMARAU PANJANG , TSUNAMI EKONOMI PETANI BLITAR SELATAN
Musim kemarau panjang yg terjadi saat ini menjadi tsunami ek0n0mi bg
warga blitar selatan yg mayoritas adalah petani. Terlihat tanah 2 kering
ker0ntang dan kawasan hutanpun gersang dgn daun 2 jati yg r0ntok d
tanah.
Selama ini petani di blitar selatan adalah petani yg mengandalkan air hujan
untuk pengairan tanaman . Padahal seandainya mau memanfaatkan sumber
air yg d pegang pihak PDAM tentu musim kemarau bukanlah kendala untuk
bs menghasilkan tanaman di lahan kering. Tetapi memang , kebutuhan air yg
harus beli sebesar 6.000 rupiah /m3 + beban sktar 2.000 per pemakaian 1
m3 cukup membuat petani malaz menggunakan air PDAM yg sumbernya juga
berada di tanah warga desa suruhwadang itu .
Sementara belum ada tindakan dr pemerintah setempat untuk
mensosialisasikan kegiatan tanam d musim kemarau dgn memfasilitasi warga
slang air , mesin pencangkul tanah ,atau bekerjasama dg PDAM setempat
untuk meringankan biayA rekening air khusus untuk pengairan ladang .
disamping itu belum ada juga penyuluhan 2 dr pemerintah dg melibatkan
ahli tanaman dan pertanian untuk mensosialisasikan cara dan tehknik
menanam yg tepat kepada petani d daerah blitar selatan . padahal d era yg
sudah maju seperti sekarang ini , tekn0l0gi pertanian sudah berkembang
sangat pesat namun sayang masy pedesaan yg masih awam tdk begitu tahu
dan menguasainya sehingga akibatnya hasil panen tdk maksimal dan bhkan
gagal panen .
sebagaimana yg kt ketahui bhwa masalah utama yg d hadapi ind0nesia
adalah masalah kurangnya pangan , terbukti pemerintah harus import
pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri .padahal lahan d
ind0nesia masih cukup luas untuk d tanami. namun sayang pemerintah
ternyata belum mampu memaksimalkan pemanfaatan lahan 2 kos0ng itu
khususnya d kawasan kering seperti BLITAR SELATAN .
padahal seandainya pemerintah dan masy lebih cerdas , air PDAM dr
sumber , sumur , sungai dan bendungan setempat bisa d manfaatkan untuk
menyiasati kendala itu yakni kurangnya AIR .
dan seandainya pemerintah jauh lebih kreatif lagi, pemerintah bisa
mengusahakan PENYULINGAN AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR khususnya d
daerah tandus dan kering seperti daerah selatan d PULAU JAWA . namun
ternyata belum ada realisasi ke arah itu meski sudah merdeka lebih dari 70
tahun .

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun