Cerita ini berawal dimana pada saat diri saya mengalami berbagai macam cobaan seperti pada saat keluar bekerja di negara qatar dimana saya berusaha mencari pekerjaan di jakarta tetapi hasil yang di terima seperti penolakan untuk bekerja dan kalaupun diterima bekerja adapun hasil yang saya dapat setiap bulan tidak sesuai dengan keinginan saya yang pada akhirnya dimana diri saya terus mengalami pengangguran.
Setelah merasakan susahnya mencari pekerjaan di jakarta maupun di daerah akhirnya saya berusaha untuk mencari pekerjaan untuk bekerja di luar negeri tetapi yang saya alami dimana amat teramat sulit juga untuk bisa bekerja di luar negeri lagi dan yang saya perhatikan ada waktu yang amat teramat susah sekali dan ada waktu yang amat teramat mudah atau gampang sekali untuk bekerja di luar negeri. dan menurut saya biasanya yang mudah untuk cepat mendapatkan pekerjaan kalau kita ingin bekerja di negara negara timur tengah.
Pada saat berusaha mencari pekerjaan yang hasilnya tidak ada panggilan pekerjaan, penolakan untuk bekerja sampai mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang tidak sesuai dengan keinginan saya tak terasa sudah tiga tahun diri saya mengalami pengangguran dan saya menyadari pada saat saya tidak ada panggilan pekerjaan sampai di tolaknya untuk bekerja di karenakan kemampuan diri saya yang kurang.
Pendapat saya mungkin kalau orang yang mempunyai kemampuan lebih seperti dokter, arsitektur, pilot maupun ahli bahasa maka akan mudahnya mencari pekerjaan dan mungkin bukan diri kita yang mencari pekerjaan tetapi pekerjaan yang datang menghampiri kita. jadi masukan dari saya untuk generasi selanjutnya supaya rajin rajin lah untuk belajar supaya tidak menyesal di kemudian hari dan menurut pendapat saya kalau kita menyepelekan masa depan atau malas belajar maka yang terjadi akan sulit mencari pekerjaan dan mungkin sampai kehidupan yang makin memburuk yaitu menjadi gembel, peminta minta hingga orang yang mencari makanan di tong sampah.
Dengan mengucap syukur “alhamdulillah” dimana setelah sebelumnya diri saya amat teramat susah sekali mencari pekerjaan dan berbagai penolakan untuk bekerja maupun tidak adanya panggilan pekerjaan sama sekali yang akhirnya diri saya melamar untuk bekerja di negara arab saudi melalui penyalur jasa tenaga kerja indonesia (PJTKI) dan “alhamdulillah” diri saya di terima untuk bekerja di jeddah, arab saudi sebagai pembersih (housekeeping).
Setelah diri saya di terima untuk bekerja di jeddah, arab saudi akhirnya pada tanggal sepuluh (10) oktober 2014 jam lima lewat empat puluh lima (17:45) menit dimana diri saya dengan teman saya yang berjumlah tiga (3) orang berangkat dari jakarta menuju jeddah, arab saudi. Dan “alhamdulillah” saya dan ke tiga teman saya sampai di jeddah, arab saudi pada hari sabtu tanggal sebelas (11) oktober 2014 pada waktu subuh sekitar jam tiga pagi.
Adapun setelah melewati hari demi hari maka amat teramat tidak terasa dimana sampai saat ini tepatnya hari kamis tanggal tiga puluh (30) oktober 2014 sudah tinggal di kota jeddah, arab saudi selama dua puluh (20) hari dan "alhamdulillah" yang tadinya diri saya ancur ancuran atau malas malasan untuk menunaikan kewajiban shalat lima waktu tetapi setelah sesampai di kota jeddah, arab saudi dimana diri saya rajin shalat lima waktu di mesjid. untuk shalat subuh yang pada awalnya dimana diri saya dibantu di bangunkan teman saya beberapa kali untuk shalat subuh berjamaah di mesjid tetapi lama kelamaan saya bangun sendiri dengan menyetel alarm di handphone sebagai upaya saya untuk membangunkan diri saya untuk menunaikan kewajiban ibadah shalat subuh berjamaah di mesjid.
Selama di pondokan atau akomodasi yang amat teramat saya perhatikan dimana untuk bagian pembersih (housekeeping) dan pembersih dapur (steward) yang semuanya orang indonesia sudah mulai melakukan pekerjaan seperti menyapu lantai, mengepel lantai, membuang sampah dan lain lain, adapun harapan saya semoga untuk bagian pembersih (housekeeping) dan pembersih dapur (steward) di berikan uang tambahan di akhir bulan mungkin sebesar lima ratus saudi real (500SR) sampai enam ratus saudi real (600SR)
Dan uang sebesar lima ratus saudi real (500SR) sampai enam ratus saudi real (600SR) di akhir bulan menurut pendapat saya di berikan kepada bagian pembersih (housekeeping) dan pembersih dapur (steward) karena jasanya membersihkan pondokan atau akomodasi sebenarnya ada juga bagian lain yang ikut mengepel lantai tetapi tidak sering hanya jarang jarang saja mengepel lantainya. adapun kalau diri saya di mintakan pendapat dimana pendapat saya sebaiknya orang yang tinggal di pondokan atau akomodasi yang tidak mau kerja atau mengepel lantai mungkin baiknya uangnya di potong sebesar seratus tiga puluh saudi real (130SR) sampai seratus lima puluh saudi real (150SR) yang dimana uang dari pemotongan tersebut diberikan kepada bagian pembersih (housekeeping) dan pembersih dapur (steward).
Adapun harapan saya semoga selama diri saya berada di kota jeddah, arab saudi selalu melakukan kegiatan yang positif seperti melakukan kewajiban shalat lima waktu di mesjid, mengaji dan melakukan kegiatan positif lainnya. amin ya rabbal alamin, akhir kata mohon maaf apabila ada kata kata yang tidak berkenan di hati karena pada dasarnya saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan dosa.
Taufiq Rilhardin