Mohon tunggu...
Ni'mah Musyaffa'
Ni'mah Musyaffa' Mohon Tunggu... -

Pemerhati isue pendidikan dan aktivis pendidikan anak

Selanjutnya

Tutup

Bola

Menciptakan Rekayasa Kesederhanaan

24 Februari 2015   21:28 Diperbarui: 19 Januari 2018   10:32 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nyaman Belum Tentu Aman. Berhati-hatilah menjadi orang tua dalam mengasuh buah hati. Jangan berlebihan dalam memberikan fasilitas. Sangat mungkin kita kawatir jika buah hati kita akan sengsara atau menderita dalam hidupnya. Sampai-sampai kita memberikan layanan bak raja. Atau pula sangat mungkin kita berpikir bahwa hidup ini mudah dalam mengumpulkan harta. Pasti cukup untuk membahagiakan anak-anak kita. Mengapa harus menunda/ tidak mengabulkan permintaan anak-anak kita? Bukankah kita bekerja utk mencukupi kebutuhan mereka? Bukankah di saat kita meninggal dunia takkan membawa harta? Semua akan jatuh pada tangan anak- anak kita. Dalam kenyataan sekarang, tak sedikit orang tua yg melimpahkan tanggung jawabnya pada benda-benda mati yg bernilai duniawi. Dengan terbatasnya waktu utk anak- anak mereka karena kesibukan yang tak pernah ada ujungnya, mereka berharap si anak akan aman dengan benda-benda mati yang mereka belikan. Bisa jadi org tua menganggap bahwa itu bisa mewakili sentuhannya di saat jauh dari buah hatinya atau di saat ada kesibukan di rumah. Hal itu dianggap bisa menyamankan atau menyenangkan mereka. Contoh sederhana, jika anak menginginkan dibelikan segala benda yang dimaunya dan orang tua mewujudkannya, tentu si anak akan senang. Apalagi kini hadir aneka macam gadget yang mampu memakan banyak waktu bagi pemiliknya, terlepas dari nilai edukasi(jelas mungkin ada). Teman-temannya hampir memiliki semua. Benda ajaib tersebut mampu menyita banyak waktunya, termasuk televisi. Sampai-sampai tugas belajar dan kewajiban2nya terabaikan karen benda itu. Salahkah mereka? Oh, no. Itulah akibat pola asuh menyamankan anak yang tidak mengamankan anak. Hati-hatilah! Nyaman belum tentu aman. Jangan sampai kita menderita di hari tua. Jangan sampai kata sesal kan muncul di usia senja. Generasi yang bagaimanakah yg kita inginkan? Ciptakan rekayasa kesederhanaan walaupun kita berpunya. Ajarkan hidup sederhana dengan keteladanan. Segala hal yang terkait dg keduniaan jika berlebihan akan berujung pada kenistaan. Dalam pengasuhan, orang tua wajib membedakan antara kebutuhan dan keinginan dalam soal duniawi. Jika kita ingin mudah memberikan pembelajaran tentang kebutuhan dan keinginan pada anak kita, terapkan pula itu pada diri kita sendiri. Orang tua adalah contoh nyata. Seganas apa pun lingkungan saat ini, tetap ajarkan anak kita utk bisa jadi diri sendiri. Seringlah berinteraksi secara langsung dengan anak- anak kita. Rangkaplah peran teman dan orang tua yang baik. Itulah cara menyamankan anak-anak kita yang aman. Pasti akan menyelamatkan. Ajarkan nilai-nilai kehidupan dengan benar. Berikan hal-hal yang dibutuhkan anak-anak dengan pemaknaan dan tunjukkan hakikat hidup yang sebenarnya. Dengan demikian si anak akan memahami arti hidup yg sesungguhnya dan menjadi hamba yang tangguh dalam situasi apa pun. Tanpa kita sadari, jika kita bisa melakukannya, sama halnya kita menyiapkan diri untuk bisa tersenyum di hari tua. Mari kita belajar menjadi orang tua bijak!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun