Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ahok, Kuburan Keramat dan Sungai Jakarta

19 Mei 2016   16:23 Diperbarui: 19 Mei 2016   16:40 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut orang-orang yang ga suka pada Ahok, mereka berkata “Ahok Kafir, Ahok Korupsi, Ahok Aseng, Ahkok”. Ada yang bilang “sudah kafr, tidak sopan dan kasar lagi”Barangkali masih banyak lagi umpatan-umpatan yang kadang kurang enak di dengar terkait dengan Ahok. Tetapi, mereka belum bisa memberikan alternative orang yang lebih kompeten melebih Ahok.

Katanya orang bijak “kalau sudah benci, tidak ada yang baik sama sekali”. Sebaliknya, kalau sudah cinta “semua terlihat sempurna, walaupun banyak kekuranganya”. Nabi-pun mengajarkan agar seseorang itu bersikap bijaksana dan tenggah-tenggah saja. Tidak telalu mencintai, dan juga tidak terlalu membenci.

Dalam masalah calon pemilihan Gubernur DKI misalanya. Sebagian orang sangat membenci namanya Ahok. Janganlah terlalu membenci, sebab nanti ketika Ahok ternyata bisa membuktikan kerjanya, dan menang dalam pemilihan gubernu DKI. Syukur-syukur Allah SWT memberikan hidayah memeluk Islam. Maka orang-orang yang membenci membabi buta akan berdosa, karena terlalu banyak kata-kata kotor dan tulisan negative terhadap namanya Ahok.

Begitu juga bagi yang mencintai Ahok. Ketahuilah, sehebat-hebat Ahok dalam menangani masalah Jakarta, tentu saja masih banyak salah dan lupa, bahkan kekuranganya masih cukup banyak. Karena memang Ahok itu manusia biasa. Bisa jadi, suatu ketika Ahok kesandung, kemudian tidak sadarkan diri.

 Sebaiknya, Ahok itu tidak banyak bicara, tetapi membuktikan kerja nyatanya. Sungai-sungai yang kumuh harus disulap menjadi sungai yang bersih dan nyaman untuk bermain anak-anak. Sungai yang banyak sampah, harus menjadi lebih bersih dari kepemimpinan Gubernur sebelumnya. Ciptakan sunga-sungai itu menjadi bening dan bersih, seperti bersihnya niatnya Ahok di dalam membenahi Jakarta.

Wisata Kuburan yang selama ini keramat, harus makin keramat lho. Buktikan kepada masyarakat bahwa agama itu mengajarkan kebaikan, bukan kebencian yang selama ini ditampilkan. Agama itu mengajarkan kasih sayang bukan keras dan kerasan. Buktikan, bahwa orang-orang islam yang suka ziarah kepada para lelulur dan orang-orang sholeh masih diberikan kesempatan. Kalau perlu diberikan tempat yang bagus, sehingga penduduk Jakarta bisa menikmati wisata kuburan. Jangan seperti Islam Garis keras, yang kerjanya mengkafirkan sesama, dan merusak kuburan dengan alasan syirik. 

 Ahok harus menjawab tudingan bahwa dirinya kafir, cina, dengan kelembutan dan sikap jujur, dan anti korupsi serta bijaksana. Orang Indonesia iagamanya beragam tetapi wataknya harus tetap santun dan ramah.  Jika tidak bisa besikap lembut maka diam itu lebih baik. Seperti hanya Jokowi, ratusan orang mencaci lewat media, Jokowi tidak pernah menaggapi karena bikin kerja tidak focus. Bahkan bisa menghabiskan waktu

Buktikan dengan kerja tulus dan nyata, biar masyarakat Jakarta poro moro (datang semua) untuk memilih dirinya pada pemilihan Gubernu DKI mendatang. Bersihkan Jakarta dari narkotika, pelacuran baik kelis kecil dan elit.  Jakata itu harus bersih dari tempat hiburan yang bikin Jakarta makin kotor lecek. Jika kali jodo bisa, kenapa stadium tidak bisa?

Agama itu cinta kebersihan lingkungan, dan juga melarang pelacuran dan minuma keras. Agama itu mengajak orang saling mencintai dan saling menyapa. Jika ada orang yang beragama, tetapi masih mengeluarkan kata-kata tidak pantas, dan masih korupsi, bahkan menipu sesama. Maka, barangkali orang itu kurang mengerti dengan ajaran agama yang dipeluknya.

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun