Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Benarkah Prabowo dan Pendukungnya seperti Pasukan Badar?

24 Februari 2019   14:24 Diperbarui: 24 Februari 2019   15:03 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Doa artinya meminta kepada yang lebih tinggi derajatnya. Untuk itulah, doa itu bisa di artikan sebagai bentuk permohonan seorang hamba kepada Allah SWT, disertai dengan kerendahan dan kehadiran hati, juga harus memperlihatkan bahwa dirinya sedang membutuhkan (ihlah), agar memperoleh kebaikan dan kemaslahatan dari-Nya.  Jangan lupa, ketika sedang berdoa harus dalam kondisi suci (berwudhuk), disertai sikap khusyu' dan tadharru' dalam menghadapkan diri kepada-Nya kepada Allah SWT. Tidak ada yang pantas dimintai, kecuali Allah SWT.

Seorang muslim yang ber-iman, harus berdoa untuk urusan kebaikan dan kemaslahatan. Tidak elok, bahkan bisa dikatakan keluar dari koridor Alquran dan sunnah Rasulullah SAW, ketika seorang muslim berdoa namun isinya bukan untuk kebaikan, seperti; mendoakan sesama muslim celaka, sesat, cepat mati, atau mendapatkan bencana. Ketika mendoakan keburukan kepada sesama muslim, sesungguhnya doa itu akan kembali kepada dirinya sendiri.

Allah SWT berfirman yang artinya "Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri" (QS. Al-Isra:7). Muslim yang baik, sudah pasti akan mendoakan kebaikan kepada sesama. Muslim yang tidak baik, akan mendoakan sesama dengan doa keburukan. Itulah seburuk-buruknya manusia, karena tidak ingin melihat sesama saudaranya baik. Allah SWT itu baik, tidak menerima kecuali yang baik.

Rasulullah SAW pernah di sakiti orang-orang Kafir di Thaif. Saat itulah, Malaikat datang menawarkan sebuah pertolongan. Malaikat berkata kepada Rasulullah SAW "Apa pun yang engkau perintahkan kepada kami, pasti segera kami laksanakan. Seadainya engkau (Muhammad) menginginkan, saya akan hancurkan kedua gunung di samping kota ini. Maka siapa pun yang tinggal di antara kedua gunung tersebut pasti akan mati terhimpit. Begitulah kira-kira tawaran Malaikat kepada Rasulullah SAW yang sedang terdzalimi lahir dan batin oleh orang Kafir.

Rasulullah SAW menjawab " jangan...., kemudian Rasulullah SAW mendoakan masyarakat Thaif "ya Allah...berilah hidayah kepada kaumku, sesungguhnya mereka orang-orang yang belum mendapat hidayah. Rasulullah SAW berharap kepada Allah SWT, suatu saat anak cucu mereka mau menerima islam dan  beribadah kepada Allah SWT. Inilah doa paling keren sepanjang jaman. Di sakiti, malah mendoakan kebaikan kepada orang yang menyakitinya.

Fikih Mendoakan Keburukan Kepada Sesama

Tidak ada larangan mendoakan orang yang menyakiti dengan harapan orang tersebut mendapatkan balasan yang setimpal "balasan keburukan dibalas dengan keburukan, namun memaafkan, itu jauh lebih indah". Allah SWT berfirman yang artinya "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa (QS As-Shoura ayat 40). Itu merupakan bentuk keadilan. Namun, jika pembalasan lebih berat, maka dosa hukumnya.

di dalam ayat lain, Allah SWT berfirman yang artinya "Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah." (QS:An-Nisaa (4:123). Imam Al-Qurtubi mengatakan "Adalah boleh bagi orang yang didzalimi untuk mendoakan keburukan kepada orang yang mendzaliminya, jika dia bersabar itu lebih baik baginya, dan ini mutlak dalam semua jenis do'a kepada orang dzalim (Tafsir Al-Qurtubi, dari QS Al-Nisa ayat 148).

Dalam penjelasan lain, Allah SWT sangat mencintai orang-orang yang sabar. Rasulullah SAW satu-satunya utusan Allah yang paling sering dicaci maki, di hina, dan bully, bahkan hampir di bunuh. Rasulullah SAW pernah terusir dari Makkah. Ketika hijrah ke Thaif, Rasulullah SAW juga dicaci, dilukai fisiknya. Namun, Rasulullah SAW tetap sabar. Buah kesabarannya, Jazirah Arabiyah dalam waktu yang relatif singkat memeluk islam.

Doa Politik dan Manipulasi Doa

Faldi Zoon, telah mendapatkan kecaman yang bertubi-tubi hingga sekarang (23/2) karena puisi nya yang berjudul "Doa yang Ditukar". Santri-santri yang berafiliasi NU, hingga sekarang masih belum legowo dengan Fadli Zoon, karena santri-santri menganggap bahwa puisi itu telah melecehkan KH Maemun Zubair sang Kyai Kharismatik NU. Dengan kata lain, melecehkan Mbah Maemun sama dengan melecehkan NU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun