Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cara Kyai NU Menjaga Marwah Durriyah Rasulullah SAW

7 Desember 2018   16:23 Diperbarui: 7 Desember 2018   17:15 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bahkan kata kasar dan kotor yang saru (tidak sopan) sering terdengar. Rasanya tidak pantas sebagai ulama apalagi sampai mengakui kalau dirinya sebagai durriyah Rasulullah SAW.

Justru sebagai durriyah, harus memberikan contoh dalam bertutur kepada sesama, juga bersikap kepada siapa-pun. Sesuai dengan namanya "Muhamad Bahar" orang yang terpuji, mestinya perilakunya sangat terpuji, juga tuturnya sehingga membuat orang simpati.

Gus Dur dan warga Nahdiyin sampai detik ini, tidak pernah memperkenankan kepada santri-santri nya menghina Durriyah Rasulullah SAW. Ketika tidak sepakat, maka diam jauh lebih baik. 

Ketika tidak cocok, dalam bersalaman-pun tetap harus cium tangan. Begitulah cara Kyai Nusantara menjawa marwah Durriyah Rasulullah SAW. Namun, janganlah para habaib justru bertengkar sendiri sesama habaib, bahkan sampai mempertontonkan sikap yang kurang pantas dalam bertutur. Karena ini justru merusak durriyah Rasulullah SAW yang lain.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun