Bahkan kata kasar dan kotor yang saru (tidak sopan) sering terdengar. Rasanya tidak pantas sebagai ulama apalagi sampai mengakui kalau dirinya sebagai durriyah Rasulullah SAW.
Justru sebagai durriyah, harus memberikan contoh dalam bertutur kepada sesama, juga bersikap kepada siapa-pun. Sesuai dengan namanya "Muhamad Bahar" orang yang terpuji, mestinya perilakunya sangat terpuji, juga tuturnya sehingga membuat orang simpati.
Gus Dur dan warga Nahdiyin sampai detik ini, tidak pernah memperkenankan kepada santri-santri nya menghina Durriyah Rasulullah SAW. Ketika tidak sepakat, maka diam jauh lebih baik.Â
Ketika tidak cocok, dalam bersalaman-pun tetap harus cium tangan. Begitulah cara Kyai Nusantara menjawa marwah Durriyah Rasulullah SAW. Namun, janganlah para habaib justru bertengkar sendiri sesama habaib, bahkan sampai mempertontonkan sikap yang kurang pantas dalam bertutur. Karena ini justru merusak durriyah Rasulullah SAW yang lain.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H