Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Takdir Tuhan untuk Jokowi yang Milenial Sekali

4 September 2018   13:06 Diperbarui: 4 September 2018   13:13 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: kumparan.com

Sebenarnya, tanpa pemilu-pun, Allah SWT menentukan siapa yang layak dan pantas untuk memimpin Negara besar ini. Hanya saja, setiap manusia berkewajiban ihtiyar untuk memilih dan menentukan siapa calon pemimpin mereka dengan cara "Pilpres" pada tahun 2019. 

Demokratis satu-satunya cara yang disepakati bersama pemilu, karena para pendulu sudah sepakat bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sebagai landasan Negara, sekaligus mengikat setiap warga agar menjaga kebhinekaannya.

Bagi orang yang ber-iman kepada Tuhan yang maha Esa, menjadi Presiden itu merupakan ketentuan Allah SWT. Tidak dipilih-pun juga merupakan kehendak-Nya. Namun, sekali lagi, pilpres satu-satunya cara untuk menentukan siapa yang layak menjadi Presiden. 

Rakyatlah yang akan memilih, tentu saja sesuai dengan nuraninya masing-masing. Walaupun mereka dijejali dengan hoax, di suap dengan duit sekardus, tidak akan mempengaruhi ketentuan dan taqdir Allah SWT.

Siapa yang kuat tirakat (puasa, sholat, sedekah), mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dialah paling berpeluang. Tentu saja semua itu dilakukan dengan niat semata-mata mengabdikan dirinya untuk rakyat Indonesia, bekerja untuk rakyat dan umat, bukan haus kekuasaan dan jabatan. Miracle Of Ihlas seorang calon presiden akan mampu menarik simpati rakyat Indonesia, bukan penampilan fisik, juga bukan gelar ataus nasab intelektualnya. Hanya saja, ihlas atau tidak seseorang bersifat kualitatif. Hanya dirinya dan Allah SWT yang mengetahuinya.

Nah, #GantiPrediden2019 yang di komondani Madani Ali Sera politisi asal PKS sudah menyebar kemana-mana. Tagar itu menjadi salah satu titik temu orang-orang yang tidak suka dengan Jokowi menjadi presiden lagi, sebut saja Egi Sudjana, Ratna Sarumpet, Ahmad Dhani, Rocky Gerung, dan Neno Warisman. Dalam dunia digital, semua akan dengan mudah mengetahui jejak digital mereka. Akan dikatakan "fiksi" jika era digital tidak tahu jejak digital tokoh-tokoh suci pengerak tagar.

 Nah, kali ini sosok wanita paling vocal mengajak masyarakat pendukung Prabowo "Ganti Presiden" adalah Neno Warisman. Orang-orang dekatnya menyebut dengan "Bunda Neno" pernah dikatakan oleh Prabowo hebat mengalahkan kehebatan "Kopassus". Namun, sayang saat mendapat hadangan dari pihak yang tidak setuju selalu "mewek". Kopassus kok nangis-nangis. Kemudian melaporkan kepada junjungan nya yaitu Fadli Zoon.

  "Neno Warisman" pernah mengilustrasikan gerakannya seperti Perang Badar. Padahal, Perang Badar itu hanya terjadi pada masa Rosulullah SWT. Ilustrasinya sangat ngilani (lebay). Akan sangat tepat jika ilustrasi perang Badar di gunakan saat Kyai NU perang dengan PKI (Partai Komunis Indonesia). Jadi, jika Neno Warisman mengilustrasikan seperti Perang Badar, kayaknya sedang masuk angin.

Justru, akan menjadi hebat dan jantan serta perkasa tingkat dewa jika #GantiPresiden2019 dirubah menjadi "TagarProbowoPresiden2019".Disamping sasaran jelas nan tepat, simpatisan akan semakin cinta mati kepada Prabowo Subianto calon presiden dari Gerindra.

 #GantiPresiden2019, justru akan membuat pendukung Jokowi akan semakin setia kepadanya, karena mereka melihat isinya #GantiPresiden2019 isinya ngecam, mencaci, membuly, serta menebarkan kebencian, bahkan sampai membawa-bawa istilah "Perang Badar", disamping tidak sehat dalam berdemokrasi, juga terasa gimana gituh.

Apalagi, saat melihat para pendukungnya seperti "Ahmad Dhani" yang sempat-sempatnya mengeluarkan kalimat "idiot" kepada arek-arek Surobyo. Padahal dia tahu, Surabaya tempat kelahirannya. Masak dengan mengatakan "idiot" mencermikan islam. Orang waras beraga, sudah pasti tidak akan simpatik padanya. Apalagi, jejak digitalnya sangat mengerikan. Dhani pernah mengatakan "kalau saya menjadi Presiden akan mersmikan pernikahan sejenis". Masak sih, Neno Warisman mau di dukung orang kayak Dhani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun