Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dokter dan Perawat Menjadi TKI di Arab Saudi....

27 November 2010   09:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:15 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tenaga Kerja Indonesia Profesional mulai banyak memasuki kawasan timur tenggah. Seiring dengan banyaknya jumlah dokter, perawat, semakin banyak pula persaingan. Tidak ada jalan lain, bagi mereka kecuali bertarung dikancah internasional. Dokter dan Perawat RI Mulai Dipekerjakan di Arab Saudi. Perusahaan tenaga kerja professional yang bekerja disana lumayan banyak. Menutut sebuah data, ternyata permintaan Pemeintah Arab Saudi cukup siggnifikan.

Peluang ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemerintah Indonesia. Direktur PT Amri Margatama, Said Umar, pada pelepasan 95 orang tenaga medis di Gedung Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Departemen Kesehatan Arab Saudi meminta perusahaannya menyediakan 100 dokter dan 200 perawat. Berhubung masih ada yang dokumen belum selesai, rombongan kedua akan berangkat paling lambat Januari 2004. Rombongan pertama dilepas Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Fahmi Idris. Terbukti, ketika geger seputar berita SUMIATI, ternyata orang dokter yang merawatnya berasal dari Indonesia. Agar supaya memudahkan komunikasi antara dokter dan pasien. Sebab, seringkali menjadi masalah interaksi antara dokter dan pasien yang sedang ditangani.

Direktur PT Amri Margatama, Said Umar, pada pelepasan 95 orang tenaga medis di Gedung Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jakarta, Sabtu (20/11) mengatakan, tahap awal Departemen Kesehatan Arab Saudi meminta perusahaannya menyediakan 100 dokter dan 200 perawat. Berhubung masih ada yang dokumen belum selesai, rombongan kedua akan berangkat paling lambat Januari 2004. Rombongan pertama dilepas Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Fahmi Idris.

Di tahun-tahun mendatang, kemungkinan besar, dokter-dokter Indonesia yang membanjiri kota-kota besar akan berfikir untuk hijrah ke Timur Tenggah. Sebab, saat ini idealisme seorang dokter mulai pudar. Dari pada ikut program ke-desa, denganpenghasilan yang kecil, lebih baik pergi keluar negeri. Disamping memperoleh penggalaman yang cukup, juga akan memperoleh gaji yang cukup besar dari pemerintah Arab Saudi.

Ini merupakan dampak dari Globalisasi. Dimana Indonesia juga dibanjiri dokter-dokter asing. Selanjutnya, banyak dokter-dokter Indonesia yang kalah bersaing, dan tersisih oleh dokter-dokter Asing yang membuka praktek di Indonesia (baca: Acahadiat.M.Chrisdiono, 2007. Dinamika Etika dan Hukum Kedokteran (Penerbit Buku Kedokteran-EGC-Jakarta) hlm 216 ‘’Dokter Indonesia dan Zaman Edan’’. . Jadi, wajar jika sebagian besar dokter-dokter Indonesia sudah tidak lagi berfikir social. Sebagian besar sudah Profit Oriented

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun