Situasi politik yang mulai berangsur menurun seiring dengan momen Idul Fitri sungguh terasa menyejukkan. Bisa dibayangkan seandainya tidak terjadi momen suci ini. Mungkin situasi yang panas akan terus berlanjut dan akibatnya ketegangan terus berlanjut dan bisa menimbulkan situasi yang tidak kita  inginkan .
Beberapa waktu yang lalu Ibas dan AHY beserta istrinya mengunjungi ibu Mega di kediamannya. Ibu Mega beserta anaknya menerima dengan tangan terbuka, senang hati dan riang gembira. Terjadi komunikasi di antara mereka. Puan, memanfaatkan moment itu dengan selfie bersama. Semua tersenyum, membahagiakan.
Saya sebagai rakyat jelata merasa senang. Hati dan pikiran adem. Mereka yang sebelumnya dalam pesta demokrasi sebagai pihak - pihak yang saling berhadapan, saling melawan, adu kekuatan, adu strategi, dan sebagainya bahkan mungkin timbul rasa benci, permusuhan, bahkan dendam. Tetapi semua itu menjadi sirna.
Terlepas dari tuduhan negatif, semacam pencitraan atau lobi - lobi untuk kolisi, tetapi hal itu justru menunjukkan bahwa kedua putra mantan presiden itu telah menunjukkan jiwa besar, sikap rendah hati, dan bersaudara. Sulit di situasi saat ini kita bisa melihat ada elit politik yang mau bersikap seperti itu. Bahkkan ada yang justru bersikap sebaliknya, sombong, dan merasa benar.
Oleh karena itu, ayo para elit politik, mumpung ini di bulan suci, contohlah kedua putra mantan presiden itu. Saya, rakyat jelata, ingin melihat para pemimpinnya saling bersilaturahmi, bersaudara dan bersatu kembali untuk membangun negara yang kita  cintai. Merdeka ...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H