Pemerintah kabupaten Tebo memiliki anggaran dana (APBD) cadangan tak terduga sebesar 1,5 milyar yang dapat digunakan memberikan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana. Tetapi dana itu mekanismenya tidak diberikan tunai dalam bentuk uang kepada korban bencana.Â
Menurut kepada badan keuangan daerah kabupaten Tebo, Nazar Effendi menyatakan mekanisme penggunaan dana ini harus ada surat usulan permintaan bantuan dari kepala desa yang terkena bencana banjir.Â
" Sampai hari ini tidak ada usulan yang disampaikan, minimal surat dari kepala desa. Selama ini seperti pernah terjadi musibah puting beliung atau kebakaran pemerintah kabupaten memberikan bantuan kepada korban. Dana itu di dibelanjakan dalam bentuk barang kebutuhan," kata Nazar Effendi, Kamis (13/12/2018).
Informasi yang berhasil dihimpun bahwa bantuan 100 paket sembako dari pemerintah propinsi Jambi sudah diterima pihak dinas Sosial kabupaten Tebo. Hanya saja bantuan itu belum sempat distribusikan kepada korban banjir ditujuh desa dalam kabupaten Tebo.Â
Desa-desa itu yang sudah melapor adalah desa Pagar puding, desa Teluk kayu putih, desa Kunangan, Â desa Tanah Garo, desa Paseban, desa Teluk Kepayang pulau Indah, dan desa Teluk Lancang. Dari laporan yang diterima jumlah korban banjir dalam sepekan ini sudah mencapai 236 kepala keluarga.
" Bantuan sembako dari propinsi akan dipaketkan. Kalau hanya menyalurkan bantuan itu saja, maka jatah setiap korban hanya menerima empat ons beras saja, kalau dibagi rata," kata sumber di BPBD kabupaten Tebo.
Sementara itu pihak dinas sosial belum dapat dikonfirmasi terkait jatah bantuan yang akan disalurkan kepada kepada korban banjir di Tebo. Kepala bidang sosial dinas Sosial dan PPA kabupaten Tebo yang dihubungi via selulernya, Kamis (13/12/2018) malam, tidak menjawab.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H