Proyek paket 7 DPUPR Tebo senilai 5,7 Milyar di sorot masyarakatTebo - Pelaksanaan proyek pembangunan jalan dan jembatan perdesaan dinas PUPR terhadap pekerjaan paket 7, dengan item pekerjaan proyek rabat beton di desa Bangun sranten, Â desa Pintas Tuo-desa Tambun Arang dan lanjutan jalan lingkungan didesa Pintas Tuo, kecamatan Muara Tabir kabupaten Tebo, Senilai 5,9 Milyar rupiah, Â terkesan berjalan 'terseok'. Kontrak proyek No. 620/80/SP/PNK-P.7/BM-DPUPR/2017 yang ditanda tangani Dinas PUPR Tebo dengan PT. Harits Putra Sejati tertanggal 9 Agustus 2017 tidak menunjukkan progres yang signifikan. Pihak PUPR Tebo menyatakan volume kerjanya belum mencapai 30 persen dikarenakan kekurangan alat pendukung pekerjaan pengecoran.
Kepala dinas PUPR Tebo, Â Hendri Nora, Â ST menegaskan supaya rekanan dapat menjalankan kegiatan sesuai dengan skedul yang telah ditetapkan. Dengan tetap mengutamakan kualitas pekerjaannya, sesuai dengan teknis pekerjaan proyek itu.Â
" Pengawasan proyek di kecamatan muara tabir memang belum tercover. Saya tegaskan, Â pekerjaan itu harus selesai seratus persen hingga Desember, tanpa mengenyampingkan kualitasnya. Kita akan lihat progres kemajuannya terlebih dahulu. Kalau dilihat tidak sesuai dengan skedulnya kerja, kemajuannya tentu kita akan berikan teguran, " kata Hendri Nora, Â Senin (2/10/2017).
Menurut Kabid Bina Marga yang turut mendampingi Hendri Nora, mengatakan bahwa memang pekerjaan paket 7 progresnya belum mencapai 30 persen. Dengan skedul yang sudah kita tetapkan memang belum sesuai. Tetapi itu nanti bisa disiasati dengan penambahan alat sehingga dapat selesai tepat waktu.Â
" Memang yang menjadi kendala alat yang digunakan, mereka menginformasikan beli alat baru. Dukungan alat dari plihak lain sesuai dokumen penawaran di ULP, ada. Â Tetapi tidak dipakai. Ternyata setelah kontrak mereka membeli alat baru. Kalau dikatakan ada akal-akalan memenuhi syarat dalam dokumen penawaran itu tanya di ULP. Jadi itu juga yang jadi kendalanya, " kata Kabid. Bina Marga Sobirin, ST, dihadapan Hendri Nora, di ruang kerja Kadis PUPR Tebo.Â
Ditambahkan Sobirin,  bahwa konsultan pengawas saya kira mereka jalan. Diakuinya bahwa konsultan CV. Cremona melakukan tugas pengawasan didua paket pekerjaan yakni pekerjaan paket 7 dan paket 13. Memang, sampai saat ini tidak ada kegiatan. Progres baru sebatas penumpukan material, pasir, batu dan besi sudah dirangkainya. Saya baru dapat informasi  hari ini alat Hot mixer baru datang.Â
Sementara itu, Â M. Hatta selaku pegiat sosial kontrol berharap tidak ingin proyek itu dibayarkan ketika tidak tepat waktu sesuai volume kerja saja. Menurut dia, Â apa yang telah dijanjikan itulah yang harus dikerjakan. " Masyarakat tidak mau tahu itu, Â saya juga sudah sampaikan kepada dinas PUPR agar pekerjaan proyek di Muara Tabir dapat selesai dengan kontraknya.itu yang diharapkan masyarakat, " cetus Hatta, Â ketika dihubungi via Ponselnya, Â Senin, malam.Â
Dia sangat menyayangkan, Â bahwa setelah dua bulan kontrak yang sudah ditandatangani ternyata volume pekerjaan hanya mencapai seratus meter, itupun hanya sebelah yang jalan desa pintas-tambun arang. Pekerjaan itu sekarang stop dikerjakan rekanan. Bahkan dua lokasi lain, Â baru pasang gorong-gorong saja sedangkan yang lain belum terlihat.Â
" Saya dapat informasi dari warga disana pekerjaan itu menggunakan satu unit molen manual. Sebelum dicor tidak ada pembersihan terlebih dahulu, Â main timpo cor bae, Â nampaknya," katanya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H