"Mai, gratis!" Ayu menunjukkan layar ponselnya.
"Share aja, kapan-kapan kubaca," balas Mai tanpa menoleh.
"Acaranya besok. Kamu kan suka yang gratis!"
Akhirnya Mai menoleh, pasang tampang tidak senang. "Aslinya kamu yang pengen dateng kan? Butuh teman."
"Haha, pinter! Daftar yuk!"
Mai setuju. Sambil berdiri dari duduknya, ia menginstruksikan Ayu agar mengisi form yang disediakan panitia lewat tautan di medsos. Keduanya lalu meninggalkan pinggir Danau Sipin, tempat orang-orang mengisi waktu luang memandangi air luas yang tenang. Sayangnya banyak sampah.
Ketika Mai dan Ayu tiba, pendopo sudah ramai. Kabarnya sesi kedua dari kegiatan motivasi ini akan diadakan di hotel. Mai sudah bisa meraba ke mana arah ilmu gratisan ini. Awalnya dibuat cuma-cuma di tempat yang mampu menampung banyak orang, dengan fasilitas ala kadarnya. Nantinya peserta akan diarahkan ke sesi berbayar.
Mai sudah khatam. Sejak lajang ia kerap mendapat tawaran pelatihan semacam ini. Apalagi ketika kuliah, masa-masa menjadi kolektor sertifikat. Tapi demi Ayu, agar tak penasaran, Mai rela menemani.
Pendopo Hutan Kota makin ramai. Sambil menunggu acara dimulai, Mai membuka ponselnya, iseng-iseng membaca kembali informasi kegiatan yang sebentar lagi ia ikuti. Ketika ponselnya berhasil menggapai sinyal internet, Mai tercekat.
"Serius?" bisiknya pada Ayu yang malah kaget. "Kita ke acara motivasi nikah?"