Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bapak Kekinian, Anak Mencuri Uang Kasir Diviralkan

12 Mei 2021   15:39 Diperbarui: 12 Mei 2021   15:51 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tau-tau Indomaret trending di Twitter. Kirain ada promo besar-besaran, ternyata ada kehebohan lain. Beredar video pendek yang di dalamnya terdapat adegan yang awalnya begitu membagongkan. Seorang bapak ngomel pada kasir Indomaret yang entah sabar entah pasrah.

Setelah video kusimak dengan penuh kesabaran, dapatlah inti permasalahannya. Ternyata, anak dari bapak dan ibu yang hanya suaranya saja yang ada di video, telah membeli voucher game online senilai 800 ribu rupiah situs unipin.

Sebagaimana transaksi online lainnya, untuk memudahkan konsumen, pembayaran dapat dilakukan salah satunya di Indomaret. Kasir Indomaret yang lokasinya entah di kota mana, mau lebaran malah ketiban sial, gara-gara tempat kerjanya jadi gerai yang dipilih si anak.

Sang bapak protes keras pada kasir, kenapa pemuda itu melayani anaknya. Menurut hemat si bapak dan istri, seorang kasir seharusnya tidak melayani anak di bawah umur yang berbelanja dengan nominal tak lazim.

"Lapan ratus ribu diterima, beli game online!" sela si ibu.

Baca juga: Mblo, Ini Tips untuk Dapat Jodoh!

Kemudian si bapak dengan nada tinggi (sejak awal sih nadanya sudah tinggi) berkata, "Beli game online anak di bawah umur kelas enam es-de, lapan ratus ribu! Berarti tidak ada menjaga privasi konsumen, hanya mencari keuntungan, ha ini orangnya ...."

Bingung kan kamu bacanya? Apa urusannya belanja 800 ribu dengan privasi, dan kenapa kasirnya yang hendak diviralkan si bapak?

Si abang kasir entah karena puasa atau memang bawaannya syahdu, tak berkeras sedikit pun. Minimal ketawa kek, disebut mencari keuntungan. Yang untung ya Indomaret dan Unipin, Papih! Kasir sih cuma terima duit untuk disetor.

Belum lagi ucapan si ibu selanjutnya, "Delapan ratus ribu ya gak wajar, pasti mencuri!"

Gak kebayang kalau anakku pegang duit sejuta di depan si ibu. Bisa-bisa dikira mencuri. Btw ibu bapak yang ngomel-ngomel apa belum kenal Rafatar ya?

Ah sudahlah, makin dibahas makin aku harus memutar ulang video tersebut. Yang membuat emosiku terasa teraduk-aduk. Antara kasihan pada si kasir dan kasihan pula pada pasangan orangtua si anak yang membeli voucher game.

Baca juga: 6 Ciri Orangtua yang "Beres"

Ibarat pepatah, buruk rupa cermin dibelah. Atau yang ini, menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri. Yang mana sajalah. Yang jelas akibat dari viralnya video tersebut, warganet justru mendukung si kasir. Alangkah lucunya menyalahkan orang yang hanya menerima titipan uang untuk diteruskan kembali.

Kalaupun ada verifikasi usia, tentu dilakukan ketika transaksi di situs penjual. Atau ketika game diunduh, bahkan sejak email dibuat, di sanalah umur pengguna ditanyakan. Nah ketika itu terjadi, barangkali kasir Indomaret sedang bantu mamaknya nyupi piring di rumah. Gak tau apa-apa!

Jadi siapa yang sebetulnya bertanggung jawab? Tentu orangtuanya. Siapa yang memberi si anak HP, siapa yang mengawasi anak bermain gim. Puncaknya, jika seorang anak melakukan kesalahan, mencuri misalnya, siapa yang patut disalahkan? Sejagat tau jawabannya.

Lain kali kalimat sapaan kasir diganti saja. Jangan lagi "selamat berbelanja kakak". Ganti dengan ini: Katupkan kedua tangan, senyum, lalu ucapkan, "Tugas kasir melayani pembeli, tugas orang tua mendidik anak."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun