Hay Day adalah permainan bertani yang tak ada habisnya. Sejak punya akun di game Supercell ini tahun 2013 lalu, sampai sekarang belum ada tamatnya. Di level 98, aku sudah kaya raya di Kampung Tari (nama pertanianku). Barangkali itulah yang membuat kaum perempuan betah bertahun-tahun dengan game ini. Apa yang tidak tercapai di kehidupan nyata bisa terpenuhi di Hay Day.
Punya berlian hingga ratusan, punya tambang pribadi, bisa memelihara anjing dan babi. Ya ampun!
Kalau mau praktik bahasa Inggris, gabung saja ke lingkungan yang isinya didominasi orang Amerika atau Eropa. Orang Asia cenderung menggunakan bahasa negaranya masing-masing, sudah tau isinya dari mana-mana. Belum lagi kalau ketemu yang english-nya lebih parah dariku, bikin makan ati.
Baca juga: Yang Hilang di Ramadan 2021Â
3. Chrome
Ini sih aplikasi bawaan yang tak perlu direkomendasikan. Kalau pakai android, dia langsung tertanam di sana. Lah wong satu induk, Google. Enaknya, dengan Chrome jejak kerjaan di laptop bisa tersinkronisasi ke HP. Jadi semua password pun sudah tersimpan. Sekali dibobol, habislah!
Mungkin pengguna HP lain lebih suka menggunakan UC, Opera, ataupun peramban lain yang kerap memajang berbagai artikel populer di beranda. Aku justru menghindari itu, sebab artikelnya seringkali kelewat picisan. Kayak pinter nulis aja lu ah!
Sedangkan di Chrome, pembaruannya per 24 jam dan dipersonalisasi sesuai kebiasaan kita. Jadi gak bakal muncul artikel joget-joget, hantu-hantu, prank, maupun video dan artikel pembodohan yang menyiksa batin.
Sudah, tiga saja. Sebab waktu rebahannya gak banyak. Masih harus ngisi blog dan ngisi bak mandi. Air di sini sering mati cuy!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H