Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Menunjukkan Jari Tengah Dianggap Tabu?

28 Januari 2021   14:56 Diperbarui: 28 Januari 2021   15:03 4293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konstantinos Papadopoulos on Unsplash

Pernah nggak sih kamu mengacungkan jari tengah ke orang lain? Minimal zaman muda dulu. Atau malah sampai sekarang? Apa karena sekarang masih muda? Masih muda atau masih belum paham? Ah sudahlah. Pembukanya bertele-tele.

Aku pernah, dan langsung digeruduk empat kelas sekaligus! Dua kelas lainnya tidak ikut karena di sana ada senior yang lumayan akrab denganku. Malas aku menceritakan detailnya, karena penuh cela. Haha!

Jari Tengah di Amerika Serikat

Juli Briskman, seorang ahli marketing dan komunikasi bagi kontraktor federal di Virginia, telah mengacungkan jari tengah pada iring-iringan Donald Trump dua tahun silam.

Seorang fotografer yang berada dalam rombongan Trump berhasil mengambil gambar aksi tersebut, dan sebentar saja menjadi viral di media sosial.

Meski dianggap pahlawan oleh banyak orang (karena berbagai kebijakan Trump yang dianggap buruk), pada akhirnya Briskman harus kehilangan pekerjaannya. Perusahaan menganggap Briskman telah berbuat cabul di media sosial.

Baca juga: Jangan Terbiasa Nyelonong!

Jari Tengah di Jepang 

Lain Amerika, lain pula Jepang. Di sini, orang-orang terbiasa memberi nama untuk jari tangan mereka dengan sebutan keluarga.

Jempol adalah jari ayah, jari ibu untuk telunjuk. Jari tengah adalah jari kakak laki-laki, jari manis sama dengan jari kakak perempuan, dan jari kelingking adalah jari adik.

Jadi gestur mengacungan jari tengah di Jepang dianggap menyebut ani atau kakak laki-laki. Meski demikian, karena pengaruh budaya Barat (terutama Amerika) begitu kuat di seluruh dunia, akhirnya orang-orang Jepang pun turut mengasosiasikan jari tengah dengan hal cabul.

Sejarah Gestur Jari Tengah

Menunjukkan bagian belakang telapak tangan dengan jari tengah yang teracung ke atas adalah bentuk penghinaan atau aksi merendahkan orang lain. Pada zaman Yunani dan Romawi kuno, jari tengah merupakan perlambang phallus yang berdiri, sedangkan jari-jari lainnya yang tidak terangkat dianggap testis.

Maka pada peradaban Barat, mengacungkan jari tengah ke hadapan orang lain sepadan dengan ungkapan fu*k yang biasa dipakai untuk mengumpat. Pada awal 1800-an, gestur the bird atau flipping someone off (begitu penamaannya), biasa dipakai oleh para musisi untuk merendahkan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun