"Mbak istrinya Guru M, kan?" tanya seorang ibu saat kami bertemu di swalayan.
"Iya," jawabku, yang kemudian langsung menjadi awal perbincangan panjang.
Si ibu tidak memperkenalkan namanya, hanya memberi tau nama anaknya, yang gak ada hubungan dengan suamiku. Tentang rumahnya yang ternyata satu lokasi dengan rumahku, tapi beda blok, dan cerita menarik lainnya.
Gitu aja menarik? Itu hanya topik besar, tema spesifiknya lain waktu mungkin bisa kubagikan. Tapi yang kali ini yang menjadi kegelisahanku adalah, si ibu bercerita panjang lebar dengan lebih dulu membuka maskernya.
Setelah lama bercerita, ia akhirnya menyadari kalau aku tidak melakukan hal yang sama. Masker tetap kupakai saat bicara, dan membuatnya jadi agak salah tingkah.
"Pengap pake masker terus, Bu!" kata si ibu akhirnya.
Aku coba memaklumi, barangkali ia melakukan agar lebih sopan. Semoga ia juga maklum, aku melakukan sebaliknya karena ingin lebih aman.
Baca juga:Â Cara Mencuci Masker Kain
Dua hari sebelumnya, ada kejadian yang mirip dengan hari itu. Ketika aku tengah mengantre di salah satu faskes, seorang bapak yang ketika datang telah mengenakan masker mendekat ke petugas.
Ia bertanya pada petugas yang mengenakan APD lengkap. Aku tidak tau apa yang mereka bicarakan, tapi yang menarik perhatianku adalah, si bapak justru membuka maskernya ketika bicara.
Petugas berusaha menjaga jarak, ia mundur. Tapi si bapak justru maju, dan agak meninggikan suaranya. Untung petugasnya baik. Ia mendengarkan tanpa reaksi berlebihan, tebakku, ia diam karena berdoa.