Apaan tuh, Mi? tanyaku pada postingan status WA seorang kenalan di Bandung. Aku memanggilnya Ummi, meniru anak-anak. Juga karena tak tahu namanya.
Suami kami berteman akrab. Dia memanggilku kakak, karena dia tahu namaku. Ya bukan, karena aku tua.
Makanan Korea ka, jawabnya. Yang suka drakor pasti tahu.
Sampai film yang kemarin heboh banget itu pun, aku nonton tapi tetap tak jatuh cinta. Jadi aku mutlak bukan penggemar drakor.
Meski tergolong emak muda (cihuy!), aku masuk golongan emak-emak yang tak bisa membedakan mana Korea, mana Jepang, Cina, Taiwan .... Mukanya sama, namanya sama-sama susah disebut.
Dan tampilan makanan yang menggugah selera itu benar-benar bikin penasaran. Bodo amatlah dengan drakor, pokoknya aku pengin icip!
Ada Gochu, Gomo, Kare, dan Rapokki. Ternyata, gochu dan gomo adalah singkatan dari gochujang dan gochujang mozarella. Seremeh itu.
Kukutip dari Wikipedia, gochujang adalah pasta cabai untuk masakan Korea yang bahan utamanya adalah beras ketan dan bubuk cabai yang difermentasi. Gochu berarti cabai, jang artinya bumbu.
Setelah barang pesanan datang, baru ketahuan, yang kubeli itu namanya tteokbokki. Pasti aku dikatain norak oleh para fans kpop dan drakor. Ngenes.
Dulu, tteokbokki adalah masakan istana Dinasti Joseon yang dimasak dengan daging sapi, kecap asin, dll. Tapi jangan belagu dulu, tteokbokki yang sekarang berbeda jauh dengan masakan kala itu. Jadi jangan berharap naik kasta gara-gara makan makanan istana.