Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Usah Memvonis, Setiap Manusia Diciptakan Unik!

2 Juni 2020   14:53 Diperbarui: 2 Juni 2020   17:22 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kami pindah ke kantor baru, yang itu sebenarnya adalah rumah, psikolog yang tengah bertandang berdecak kagum.

"Beginilah kalau kantor kena sentuhan tangan perempuan, jadi rapi!" katanya.

Untunglah waktu itu kawan-kawan tidak sedang di kantor. Bos sedang dinanti, mungkin masih di perjalanan. Kalau mereka mendengar pujian psikolog itu, pasti aku dibully. Karena bukan aku yang menyulap rumah itu menjadi sedemikian pantas disebut kantor.

Makin dewasa, makin kita bisa memilah mana teman mana sahabat. Kawan-kawan di komunitas yang tahu betul siapa aku, umumnya jadi sahabat hingga sekarang.

Yang segelintir inilah yang tahu tugas apa yang sebaiknya tak diberikan padaku, mana yang 100% bisa dilimpahkan padaku tanpa khawatir dengan proses dan hasilnya. Untungnya tidak sedikit di antara mereka yang satu kuali denganku di kantor.

Jadi jika ada tugas yang berurusan dengan beres-beres, kreativitas membungkus ini itu, menghias anekabarang, aku bagian dokumentasi saja. Ambil gambar mereka untuk keperluan laporan dsb.

Tapi jika berurusan dengan komputer, maka dari hulu ke hilir itu adalah tugasku. Kukerjakan lama-lama pun, mereka tak tahu kalau sebenarnya tugas itu gampang dan tak butuh waktu lama.

Ketika "teman biasa" menganggapku tak terampil, bahkan terkesan malas. Sahabat tahu bahwa aku hanya tak tertarik saja, dan lebih aman untuk tidak memaksakan. Sebab manusia memang diciptakan berbeda-beda.

Walau memiliki kesamaan, semua perempuan atau semua laki-laki tidak bisa disamakan. Tidak semua orang Jawa punya karakter kalem, tidak semua Minang suka berdagang. Setiap manusia unik, punya kekhasan masing-masing.

Jika dari faktor golongan darah seseorang jadi punya karakter teliti, maka oleh sebab urutan kelahiran ia menjadi pribadi yang sedikit manja. Ada lagi faktor pergaulan, hobi, jenis rambut, dll.

Pemahaman bahwa setiap manusia unik, memiliki kekurangan dan kelebihan, membuat seseorang mampu menghargai orang lain lebih baik. Tidak memvonis dan enggan mengklaim.

Ketika rekan satu ruangan berganti, bos mendatangi satu dari mereka. "Pahami kawan kerja, ya. Maklumi kelemahan-kelemahannya. Dibantu kalau ada yang kurang. Nanti giliran kita butuh bantuan yang bukan wilayah kita, dia pasti mau bantu."

Saking patuh rekan kerjaku, setiap aku tak masuk, meja kerjaku rapi serapi-rapinya. Sampai aku tak tahu di mana barang-barangku diletakkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun