Panik bisa menyebabkan stres. Stres justru mampu melemahkan daya tahan tubuh yang membuat anekavirus (Corona atau apa pun) lebih mudah menyerang.
Ada baiknya media membantu pemerintah menenangkan masyarakat agar tidak panik. Bukan justru membuat suasana makin runyam dengan judul-judul berita beraroma clickbait. Tahu sendiri deh, kebanyakan masyarakat kita suka membaca judul lalu menyimpulkan.
Tapi dari pemerintah sendiri ada baiknya tidak memancing kerisauan dengan ungkapan-ungkapan yang tidak perlu, semisal "kita tetap impor", "TKA silakan masuk", dsb yang terkesan meremehkan, sementara kita sama-sama tahu bagaimana kualitas layanan kesehatan kita.
Aku lumayan senang melihat #StopPanikLawanCorona menjadi salah satu trending di Twitter meski tidak di urutan pertama. Paling tidak, warganet yang kadang doyan ngehoaks juga sadar, bahwa kepanikan bisa berbuah malapetaka.
Di WAG pun tidak ada berita lebay yang seliweran, semua justru berusaha saling menenangkan. Jangan borong masker, nanti petugas profesional yang membutuhkan justru kesulitan mendapatkannya. Jangan timbun sembako, itu perbuatan haram, dll.
Yuk, kita saling bantu dan saling mendoakan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H