Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Itu Anjing, Malaysia Itu Babi

23 November 2019   06:28 Diperbarui: 23 November 2019   07:18 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil screenshoot Twitter pribadi

Kaget baca judulnya? Aku pun terpana saat melihat trending Twitter. Tagar malaysiaitubabi jadi trending pagi ini. Setelah klik tagar yang dimaksud, barulah paham apa yang terjadi. 

Ternyata, semua bermula dari penganiayaan supporter Indonesia di Malaysia, dilanjutkan dengan yel-yel yang menusuk hati setiap orang Indonesia yang mendengarnya. Bunyinya seperti yang tertera pada judul. Sakit kan?

Entah di Malaysia saja atau di mana-mana, sepakbola memang kerap berujung keributan. Bahkan yang belum di ujung sudah ribut pun ada. Seperti yang dipost lambeonlen di Instagram, kejadian pelemparan batu oleh orang tak dikenal pada kereta api dari Jakarta menuju Surabaya. Hampir semua warganet yang berkomentar, menyalahkan para bonek. Semua berpikiran sama, sedang ada sweeping!

Entah ini soal bola atau yang lain, yang jelas memang tak layak kita saling memaki, terlepas bahwa Indonesia dan Malaysia adalah saudara serumpun atau kesamaan apa pun. Perselisihan antara Indonesia dan Malaysia bukan kali ini saja. Sejak zaman Sukarno, hilang timbul sepanjang sejarah, hingga hari ini dengan berbagai sebab. Yang jelas, perkara penganiayaan suporter tersebut diperkirakan akan terus berlanjut dengan keributan di media sosial. Kalau boleh menebak, hacker Indonesia akan unjuk gigi. Lalu masalah ini akan dingin dengan sendirinya.

Masalah blok Ambalat, Sipadan dan Ligitan, sampai penghinaan oleh bos taksi (perkara Gojek dan Indonesia negara miskin) juga awalnya membuat masyarakat geram dan berteriak-teriak. Tapi pada akhirnya kita semua lupa sendiri, entah memang masalahnya tuntas, atau menguap. Ya sudah, kita tunggu babak selanjutnya. 

Sama sekali bukan persetujuan pada pendapat Syed Saddiq bahwa kejadian itu hoaks, tapi memang sepenuhnya aku berharap masalah ini selesai dengan baik. Bukan diselesaikan dengan saling maki, apalagi berujung perang. Jangan. Karena masalah kita bahkan lebih luas dari secuil Malaysia!  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun