Mohon tunggu...
Agus Munawar
Agus Munawar Mohon Tunggu... -

Netpreneur

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cara Mudah Meneropong Masa Depan

6 Juni 2011   12:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:48 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu sifat manusia yang sudah diabadikan oleh Allah dalam Al-Quran, bahwa manusia itu memang memiliki sifat tergesa-gesa. Salah satunya ingin tau gimana sih nasib kita nanti, seperti apa sihkehidupan kita nanti ? Alih-alih penasaran, banyak yang melakukan cara-cara yang tidak masuk akal, seperti ikut layanan SMS yang berjanji muluk bisa meneropong masa depan, bahkan tak sedikit yang nekat pergi ke dukun atau paranormal, memang nya masih jaman ya yang kaya begituan ? Namun, kalau memang anda ingin banget tau gimana nasib anda kedepan, lanjutkan ya. Lalu jika ada yang nyeletuk : “Memangnya bisa ? Memangnya boleh ? bukankah itu bisa dibilang perbuatan yang mendahului kehendak Tuhan? Saya jawab dengan yakin, bisa, boleh dan sama sekali tidak mendahului kehendak tuhan ! Begini, ada sebuah pepatah mengatakan, jika kita ingin tau masa lalu kita, lihatlah keadaan kita sekarang, dan jika ingin melihat masa depan kita, lihatlah apa yang sudah kita lakukan. Yap jelas, meneropong masa depan memang bisa dilakukan, ya sekali lagi bisa, iya toh ! Jika keadaan anda sekarang berada dalam serba berkecukupan, berarti anda telah melakukan hal yang benar, begitupun sebaliknya. Jika memang sudah terlanjur berbuat salah, Allah maha pengampun dan penerima tobat. Satu lagi, untuk mengetahui masa depan kita cerah atau suram, ya tergantung kita, sudah ikhtiar belum ? jika sudah, ikhtiarnya sudah maksimal belum ? Seperti yang diungkapkan oleh Ippho Santosa, penulis Mega-Best Seller 7 Keajaiban Rezeki, bahwa salah satu cara untuk tidak miskin adalah dengan cara memastikan diri anda agar tidak miskin. Yap Jelas sudah, semuanya memang berasal dari diri sendiri, jangan selalu menyalahkan nasib atau takdir.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun