Mohon tunggu...
syahrul anwar
syahrul anwar Mohon Tunggu... -

sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia yang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menanti Hasil Ujian Nasional 2014

21 April 2014   23:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:22 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

MENANTI HASIL UJIAN NASIONAL 2014

Oleh : Syahrul Anwar

Ujian Nasional (UN), adalah evaluasi akhir dalam penentuan hasil belajar siswa, baik SMP/MTS dan SMA/MA/SMK. Untuk mencapai hasil lulus, tidak semudah yang dibayangkan. Dibutuhkan kerja keras, baik dari mulai bimbingan belajar, persiapan mental, doa sebagai kekuatan utama, dan lain-lain. Guna meraih nila kelulusan yang memuasakan. Penentuan kelulusan adalah suatu hal yang sangat dinantikan atau diharapakan siswa setelah 3 tahun lamanya melakukan proses belajar di kelas. Hasil UN yang lulus atau memuaskan adalah salah satu jalan utama untuk melanjutkan dalam menggapai cita-cita mereka.

Penantian hasil kelulusan UN menimbulkan ketegangan yang luar bisa. Kenapa dikatakan seperti itu, karena mereka merasa takut dengan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti gagalnya memperoleh nilai UN, yang tidak sesuai dengan standar kelulusan. Hal ini berdampak pada kurangnya kepercayaan siswa terhadap hasil yang di peroleh. Dan apa jadinya, jika hasil yang di dapat dari UN, itu tidak sesuai dengan potensi yang mereka miliki. Karena dari pelajaran yang masuk UN, itu mereka jawab, dari jawaban liar alias hasil contekan, untung kalau lulus, tetapi bagaimana kalau hasilnya tidak lulus.

Setelah nanti diumumkannya hasil kelulusan UN, bagi yang lulus dari mereka banyak yang sudah mempersiapkan diri, untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Dan ada juga yang merencanakan untuk terjun mencari pekerjaan, dengan alasan untuk membahagiakan kedua orang tua, atau juga untuk masa depan mereka sendiri. Lulus dari tingkat SMA/MA/SMK adalah pintu gerbang untuk menuju ke jenjang dewasa. Di mana kemampuan  yang dimilki mereka akan diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat sebagai perannya.

Pengalaman yang pernah saya rasakan adalah ketika penantian kelulusan UN, itu di penuhi dengan rasa campur aduk. Maksudnya yaitu rasa senang dan kekhawatiran yang silih berganti. Pengalaman di saat pengumuman hasil untuk menentukan lulus atau tidak, itu menggunakan surat di dalam amplop yang tertutup rapih. Ketika saya menerima amplop tersebut rasa cemas dan kekhawatiran silih berganti dan ini adalah hal yang sangat menegangkan menurut saya. Setelah 3 tahun lamanya proses belajar berlangsung di kelas. Syukur alhamdulillah pada saat itu saya bisa lulus sekolah. Berkat kerja keras dan kekuatan doa, yaitu doa ibu dan bapak.

Orang yang pernah berpendidikan di era zaman sekarang pasti semua pernah merasakan ketegangan dalam penentuan hasil UN. Dalam penentuan tersebut semua kekhawatiran pasti dirasakan. Meskipun ada beberapa orang yang biasa saja dalam menyikapi hal tersebut. Terkadang ada beberapa yang gagal dari hasil UN, tetapi hal tersebut jangan dijadikan bahan untuk pesimis atau mundur, haruslah tetap optimis. Sebab pepatah  mengatakan. Kegagalan adalah suatu kesuksesan yang tertunda. Dalam meyikapi UN ini, hal yang harus di perhatikan bagi seorang pelajar adalah, jangan sampai seorang pelajar menjawab soal tersebut dari contekan orang lain, yang tidak tahu benar atau tidaknya jawaban tersebut. Segala hasil keputusan UN adalah hasil karya siswa, baik maupun buruk itu harus di terima, dan hasil tersebut berawal dari niat. Jadi konsekuensi apapun dari hasil UN, seorang pelajar atau siswa harus meneriman hal tersebut, karena hal tersebut adalah sesuai dengan hasil masing-masing mereka. Dan semoga hasil UN sekarang sesuai dengan potensi yang mereka milki sebagai bekal untuk ke depan, agar generasi bangsa ke depan lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun